Tuesday, February 18, 2025

Sebanyak 17,2 Ton Tempe Beku Diekspor ke Korea Selatan

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id — Institut Pertanian Bogor (IPB) mengekspor tempe beku sebanyak 17,2 ton ke Korea Selatan. Ekspor tempe beku ini merupakan yang perdana. Tempe beku inovasi dari Program Mathing Fund Kedai Reka 2022.

Tempe beku dibidani oleh tiga inovator dari IPB, di antaranya Prof. Made Astawan, Prof. Tutik Wresdiyati, dan Dr. Andi Early Febrinda. Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis/Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University, Prof. Erika Budiarti Laconi, merasa bangga atas pelaksanaan ekspor tempe beku.

Erika menyebut, ekspor tempe beku merupakan hasil kerja sama antara IPB dan Rumah Tempe Azaki (RTA). Tempe adalah makanan asli Indonesia yang sudah mendunia. Oleh karena itu, Erika berharap, ke depan tempe bisa diekspor ke Eropa.

“Hasil karya ini harus mendunia tidak hanya di Indonesia dan seluruh inovasi IPB University dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Erika seperti dilansir dari laman IPB University.

Sementara itu, Prof. Made Astawan, Ketua Forum Tempe Indonesia, menjelaskan, tempe adalah pangan fungsional dan hadiah Indonesia untuk dunia karena mengandung komponen gizi dan bioaktif yang berguna untuk kesehatan.

Tempe telah dinobatkan sebagai salah satu superfood di dunia. Menurut Made, masyarakat luar negeri ingin mengonsumsi tempe, tetapi iklimnya tidak mendukung sehingga ini menjadi salah satu peluang pasar bagi Indonesia untuk melakukan ekspor.

“Tentu tidak mudah melakukan ekspor ke negara yang sangat ketat terhadap penerapanan peraturan pangan,” jelas dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB itu.

Oleh karena itu, imbuhnya, tempe produksi RTA telah dilengkapi dengan empat jenis sertifikat, yakni sertifikat halal, Standar Nasional Indonesia (SNI), izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). 

Made menyampaikan, tempe produksi RTA dengan merek dagang Azaki juga telah memenuhi persyaratan mutu tempe yang berlaku di Asia, yakni Codex Regional Asia.

Direktur Rumah Tempe Azaki, Cucup Ruhiyat, S.E., mengatakan, potensi pasar tempe di Korea Selatan cukup besar karena orang Indonesia yang tinggal di Korea Selatan sangat banyak. Ia berharap, ke depan volume ekspor terus bertambah.

“Adanya kerja sama dengan IPB University kita akan terus tingkatkan kualitas dan bisa menjaga kepercayaan pasar yang telah ada,” paparnya.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Karangan Bunga Berubah Jadi Tumbuhan Hidup, Bupati Ponorogo Terpilih Ajak Warga Hijaukan Alam

Trubus.id–Lazimnya karangan bunga menghias tempat yang menyelenggarakan acara spesial seperti pernikahan dan pelantikan pejabat. Namun deretan karangan bunga tidak...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img