Trubus.id—Budidaya kentang bertingkat meningkatkan produksi benih kentang berkat pemanenan kentang di bawah dan di atas mulsa. Menurut Petani di Desa Tambabaya, Kecamaan Cisurupan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, memang sangat menguntungkan. Alasannya muncul umbi lagi di atas mulsa sehingga produktivitas meningkat.
“Sudah saya terapkan sejak 2019 hingga sekarang untuk produksi benih,” kata Khudori. Khudori memproduksi berbagai benih kentang unggul seperti PKHT 6, medians, dan fikri.
Menurut Khudori meskipun ada tambahan biaya produksi pada budidaya kentang bertingkat, keuntungan yang didapat bisa menutupi biaya itu. “Biaya tambahan biasanya saat bumbun dan sedikit pupuk NPK,” katanya.
Yunus Sembiring di Desa Bukit, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara, juga merasakan manfaat budidaya kentang bertingkat. Hasil panen meningkat 5—10 ton per hektare (ha). Berikut langkah budidaya kentang:
Langkah Budidaya Kentang Bertingkat
- Lalukan pengolahan tanah kemudian buat bedengan berukuran lebar 1,3 m dan tinggi 15 cm. Berikan pupuk dasar berupa 25 g NPK, 200 g kompos matang, dan 2 g insektisida dan nematisida per lubang tanam. Kocor lubang tanam menggunakan pupuk organik cair sesuai dosis pada kemasan saat sore. Pasang mulsa dan diamkan lahan selama dua pekan hingga siap ditanami.
- Siapkan bahan tanam berupa planlet dari laboratorium lalu aklimatisasi di greenhouse.
- Pindahkan planlet yang sudah diaklimatisasi di pot bermedia tanam campuran kokopit dan arang sekam perbandingan 4:1. semprotkan pupuk organik cair yang mengandung mikrob sesuai dosis pada kemasan.
- Sekitar 3—4 pekan kemudian, perbanyak tanaman induk menjadi 4—5 bagian dengan menerapkan setek.
- Pindahkan setek di pot bermedia tanam sama. Tunggu 16—18 hari hingga setek siap dipindahkan di lahan. Cirinya tanaman sehat dan muncul 7—8 daun.
- Tanam bibit kentang berupa setek dengan jarak tanam 25 cm—30 cm.
- Lakukan pemupukan susulan saat tanaman berumur 20—28 hari setelah tanam (HST). Berikan pupuk NPK, ammonium fosfat, dan kalium masing-masing 5 g per tanaman.
- Untuk mengendalikan hama dan penyakit, gunakan pestisida dengan dosis terendah terlebih dahulu sembari melihat tingkat serangan.
- Semprotkan pestisida berbahan aktif seperti imidakloprid, profenofos, abamektin, dan mankozeb dengan intensitas 2—4 hari sekali sesuai tingkat serangan.
- Lakukan tiga kali penimbunan tanaman dengan tanah biasa secara bertahap. Pertama saat 20 hst dengan ketebalan timbunan sekitar 5 cm. Kedua 35—38 hst dengan penimbunan setebal 10—an cm. Ketiga pada umur 45 hst dengan ketebalan timbunan 5 cm.
- Panen kentang umur 105—110 hst.