Trubus.id — Kucing menjadi salah satu hewan peliharaan yang lucu dan unik. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang memilihnya sebagai hewan peliharaan di rumah. Namun, tahukah Anda, sebetulnya ada hal-hal yang perlu diketahui seputar kucing, baik karakter maupun cara perawatannya.
Dr. drh. Setyo Widodo, dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, menjelaskan, kucing merupakan hewan yang dikenal jinak dan akrab dengan manusia. Meskipun begitu, tidak semua kucing itu jinak dan bisa dipelihara.
“Kucing biasanya dipelihara sebagai hewan peliharaan dan juga sebagai hama ketika tumbuh di wilayah yang tidak semestinya. Kucing dapat dibedakan menjadi kucing liar dan kucing peliharaan,” kata Widodo, dilansir dari laman IPB University.
Lebih lanjut, Widodo menyebut, dalam memelihara kucing hal penting yang harus dipahami adalah mengenal perilaku kucing. Kucing tergolong hewan karnivora yang cenderung bersifat predator.
Kucing identik dengan hewan yang suka mencakar, tetapi hal tersebut bukanlah perilaku alami dari kucing. Dalam mencari makan, kucing akan menunjukkan perilaku menangkap dan mencengkeram.
“Hal inilah yang menyebabkan ketika kita menyentuh kucing, maka kita akan dianggap sebagai makanan atau musuh dari kucing tersebut,” tutur Widodo.
Kucing tergolong hewan yang bisa memakan daging atau ikan mentah. Namun, lebih dianjurkan untuk memakan daging atau ikan dalam keadaan matang. Hal ini untuk memastikan makanan yang diberikan pada kucing sudah terbebas dari patogen dan parasit.
Widodo menjelaskan tiap 100 gram daging atau ikan mentah hanya menghasilkan kebutuhan protein sekitar 4 persen. Adapun konsentrasi pakan kucing membutuhkan kurang lebih sampai 26–40 persen protein murni.
Selain itu, kucing juga membutuhkan vitamin A dan taurin. Hal ini karena kucing rentan terhadap penyakit. Jika tidak ada vitamin A, kucing akan mudah mengalami sakit pada retinanya (rabun mata), serta kulit dan rambut yang kusam.
“Vitamin A juga berperan dalam menunjang aktivitas sel-sel epitel limpa, mulut dan usus,” terangnya.
Kucing juga sangat membutuhkan taurin untuk menguatkan otot-otot, termasuk otot jantung. Kekurangan taurin akan menyebabkan kucing menjadi lemah dan mudah lelah. Tanpa taurin yang cukup, otot jantung tidak dapat berkontraksi secara normal, yang akhirnya akan menyebabkan gagal jantung kongestif.