Saturday, April 20, 2024

Sejuta Warna Fuchsia

Rekomendasi
- Advertisement -
Fuchsia tegak merah-ungu. (Dok. Trubus)

Bunga anting dengan warna-warni memikat.

Trubus — Mata pengunjung Brookfield Garden Center selalu tertuju pada bunga anting atau fuchsia di dekat pintu masuk. Keberadaan tanaman Fuchsia sp. begitu mencolok lantaran bentuk dan warna bunga yang semarak. Empat helai kelopaknya panjang dan ramping sedangkan mahkota lebih pendek dan membulat. Helaiannya saling sambung seperti membentuk formasi tabung yang melingkari benang sari dan putik di bagian tengah.

Bunga mekar cenderung menghadap ke bawah sehingga bentuknya mirip anting. Sejatinya ada dua jenis bunga berdasarkan posisi yakni menggantung dan tegak. Bunga lazimnya berukuran 0,5―6 cm dengan warna kelopak-mahkota yang sangat beragam. Brookfield Garden Center di Brisbane, Australia, memajang setidaknya lima varian fuchsia gantung dan tegak. Ada merah-ungu, putih-ungu, merah muda-ungu, merah-merah, dan merah-putih.

Fuchsia tegak putih-ungu. (Dok. Trubus)

Tahan dingin

Fuschia merah-putih agak berbeda lantaran helai mahkota lebih banyak yang menumpuk mirip mahkota bunga mawar. Ragam warnanya bervariasi mulai dari putih, merah gelap, ungu-biru, hingga jingga. Warna bunga mencolok berguna untuk menarik burung kolibri dan lebah. Bunga anting mekar sejak musim semi hingga musim gugur yakni sekitar 12 pekan atau lebih. Fuschia dapat bertahan pada musim dingin dengan suhu 6―8ºC.

Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, M.S. dari Departemen Arsitektur Lanskap Institut Pertanian Bogor menyaksikan indahnya bunga-bunga mekar pada musim semi tatkala

Fuchsia gantung merah-putih. (Dok. Trubus)

berkunjung ke Australia. “Bulan Oktober musim semi di Australia. Saya pernah melihat fuchsia mekar saat di Victoria, di luar Kota Melbourne,” kata guru besar bidang Pengelolaan Lanskap Institut Pertanian Bogor itu.

Setelah fase pembungaan, muncullah buah yang mirip beri. Rasanya ada yang manis dan hambar. Pertumbuhan tunas sekitar 20―30 cm per tahun. Tanaman semak itu mampu tumbuh mencapai tinggi 0,2―2 m. Lebar tanaman menyebar hingga 0,3―1 m. Jenis yang banyak beredar saat ini adalah hibrida. Hingga 2008 terdapat 18.000 kultivar fuschia hibrida yang beredar. Charles Plumier menemukan bunga anting pertama F. triphylla di Pulau Hispaniola, Kepulauan Karibia pada tahun 1696.

Bunga triphylla berwarna merah-jingga atau merah-ungu. Plumier menamai tumbuhan liar itu fuchsia sebagai bentuk penghormatan terhadap ahli botani asal Jerman, Leonhart Fuchs. Tanaman anggota famili Onagraceae itu berasal dari Amerika Selatan. Terdapat sekitar 100 spesies dalam genus Fuschia antara lain F. splendens, F. procumbens, dan F. magellanica. Splendens berasal dari Amerika bagian tengah dengan warna bunga merah-hijau.

Buah fuchsia mirip beri dengan rasa
manis atau hambar. (Dok. Trubus)

Adapun jenis procumbens berwarna kuning-hijau dan cokelat dengan serbuk sari warna ungu. Spesies itu endemik North Island, Selandia Baru. Bunga anting jenis magellanica merupakan spesies asli Amerika Selatan yakni Argentina dan Chili. Fuschia warna merah-ungu itu telah beradaptasi dengan baik di Australia meliputi Australia Barat, Australia Selatan, New South Wales, Victoria, dan Tasmania.

Di habitat aslinya, hutan Patagonia, Chili, bunga anting F. magellanica mampu tumbuh hingga 4―5 m. Fuchsia cocok sebagai tanaman penghias beranda atau ruangan dengan intensitas penyinaran tinggi misal di dekat jendela. Sejatinya tanaman anting tidak perlu perawatan khusus. Syaratnya cukup lingkungan sejuk dan banyak air. Media tanam harus lembap dengan drainase yang baik.

Tanaman anting-anting Acalypha indica. (Dok. Trubus)

Hadi mengatakan fuchsia dapat digunakan sebagai tanaman gantung dalam hanging basket. Menurut pengamatan alumnus program doktor bidang Landcsape Ecology and Management Okayama University itu, fuchsia juga ada di Indonesia. Namun tanaman itu biasanya hidup di dataran tinggi seperti daerah wisata Kabupaten Bogor dan Cianjur, Jawa Barat. Ia mengatakan, ”Ada informasi fuchsia tumbuh di Melrimba Garden, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dan Nurseri Floribunda Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Selama ini organisme pengganggu fuchsia antara lain ulat Lepidoptera seperti Deilephila elpenor dan Cnephasia jactatana. Ada pula tungau Aculops fuchsiae dan Tetranychus urticae yang merongrong tanaman perenial itu. Pehobi dapat menyemprotkan insektisida sistemik untuk mengatasi hama itu. Namun, sebaiknya pangkas semua bunga pascaaplikasi agar tidak meracuni kolibri dan lebah saat mengisap madu.

Bunga anting fuchsia berbeda dengan tanaman anting-anting Acalypha indica. Anting-anting banyak ditemukan di Indonesia dan kerap dimanfaatkan sebagai tanaman obat untuk mengontrol diabetes melitus. Bentuk bunga Acalypha indica juga mirip perhiasan anting. Namun jika dibandingkan dengan fuchsia, kedua bunga itu berbeda jauh. Fuchsia berbunga mencolok sedangkan bunga A. indica berwarna hijau sama dengan daun dan tangkai. Ukuran bunga juga jauh lebih kecil. (Sinta Herian Pawestri)

Previous article
Next article
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Kementan Lepas Ekspor Produk Perkebunan Kelor, Arang Kelapa, dan Teh Artisan ke Pasar Asia dan Eropa

Trubus.id—Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya melepas ekspor komoditas perkebunan kelor, kelapa,...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img