Trubus.id— Serangan bakteri aeromonas sangat ditakuti oleh pembudidaya ikan. Lihat saja efek serangan yang ditimbulkan. Sisik mekar, terjadi pendarahan di kulit, dan perut mengembung. Sehingga ikan yang diserang sulit diselamatkan.
Sebetulnya, pembudidaya masih bisa berupaya untuk menyelamatkan ikan yang terserang aeromonas, yakni dengan tanaman obat. Beberapa tanaman obat yang dipakai pada manusia bisa diterapkan pula pada ikan. Contoh daun sirih, kunyit, dan daun pepaya.
Tanaman-tanaman itu bersifat antibakteri sehingga dapat menyembuhkan penyakit ikan akibat bakteri. Kunyit yang mengandung curcumin bersifat antibakteri, dan antiinflamasi. Oleh sebab itu, Curcuma domestica itu dapat menyembuhkan luka pendarahan akibat aeromonas.
Demikian pula dengan daun pepaya yang bisa membatasi penyebaran luka akibat infeksi bakteri. Campuran daun sirih, sambilata, dan daun jambu biji mujarab sebagai antibakteri. Daun jambu biji, misalnya, mengandung senyawa flavonoid yang efektif meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Penggunaan tanaman obat memberikan banyak keuntungan. Bahan bakunya murah dan mudah didapat. Aplikasinya mudah. Bila tidak ada ekstraknya, tanaman cukup ditumbuk lalu ditaburkan begitu saja. Jika tersedia ekstrak, dosis pemberian dianjurkan 5—10 cc per liter.
Meski demikian, pemberian dosis tinggi tidak akan memberikan efek merugikan karena yang digunakan bahan alam. Aplikasi lainnya, pembudidaya bisa memberi campuran ekstrak daun sirih, sambiloto, dan daun jambu biji pada pakan. Dosisnya sebanyak 1 ml/100 g pakan sebagai tindakan preventif.
Namun, untuk pengobatan dosis dinaikkan hingga 2,5 ml/100 g pakan. Dengan begitu, ikan yang sudah sakit parah bisa sembuh kembali.
Pengobatan memang jalan terakhir untuk mengatasi aeromonas. Namun, agar ikan selamat, peternak perlu menjaga kualitas air sebagai sumber penularan aeromonas.
Tanpa memperhatikan kondisi lingkungan, serangan akan terus berulang. Nah, bila semua sudah terjaga, tapi aeromonas masih berulah, biarkan tanaman obat yang melawannya.