Trubus.id—Temulawak kerap digunakan sebagai bahan utama ramuan obat tradisonal, penunjang, pemberi warna, hingga penambah aroma. Ia digunakan tunggal atau bersama bahan lain.
Guru besar Farmasi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Sidik Apt., mempelopori penelitian ilmiah temulawak di tanahair. Sidik menyimpulkan 70% jamu di Indonesia menggunakan temulawak sebagai bahan baku.
Salah satu riset mengenai khasiat temulawak sebagai antistroke. Xanthorrizol yang dikandung anggota keluarga Zingiberaceae itu bisa mencegah penyumbatan darah ke otak.
Selain itu, menyebut temulawak tak lepas dari organ hati. Maklum, rimpang itu memang paling sohor sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati. Herbalis memanfaatkan temulawak sebagai herba utama untuk menyembuhkan lever.
Temulawak berfungsi untuk detoksifikasi di hati, melindungi lever, sekresi cairan empedu.
Penelitian Dr. Yaya Rukayadi dan Prof. Dr. JK Hwang dari Yonsei University di Seoul Korea Selatan memperkuat hasil itu. Zat kurkumin yang memberi warna kuning pada temulawak merangsang produksi cairan empedu.
Efeknya proses pencernaan lebih lancar. Fungsi lain sebagai antibakteri dan antiradang untuk memperbaiki organ hati yang rusak. Bila organ hati membaik, kadar SGPT/SGOT darah turun.
Temulawak, secara resmi telah ditetapkan sebagai tanaman obat unggulan saat pameran alat kesehatan dan farmasi dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-59 di JCC Senayan, Jakarta pada 9 November 2023.
“Saya menyambut gembira karena temulawak dinobatkan sebagai tanaman obat unggulan Indonesia. Semoga ini menjadi langkah yang baik untuk mendukung pencapaian kemandirian farmasi dalam negeri,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam keterengan resmi Kemenkes.