Trubus.id — Phytolacca americana atau bayam beri, populer disebut pokeweed merupakan tumbuhan liar yang menjadi harapan bagi penderita HIV. Tanaman yang di Indonesia banyak ditemukan di Gunung Kawi itu mengandung protein antivirus.
Protein itu tepat untuk melawan berbagai virus pada manusia, mulai dari influensa sampai HIV. Pokeweed antiviral protein (PAP) diperoleh dari ekstrak daun dan biji tanaman itu.
Selain obat bagi manusia, PAP juga bermanfaat memberantas penyakit tanaman. Misalnya, golden mosaic virus pada kacang dan tobacco mosaic virus pada tembakau. Pengaruh sama terjadi pada virus mosaik tebu dan mentimun. Ini karena Phytolacca americana memiliki sifat insektisidan.
Namun, hati-hati, pokeweed pun bisa menghambat perkecambahan dan pertumbuhan bibit selada, mentimun, dan wijen. Kandungan asam aminonya terbukti lengkap. Lektin yang diperoleh dari akar Phytolacca americana—disebut pokeweed mitogen (PWM)—banyak dimanfaatkan dalam penelitian leukosit (darah putih).
Di Tiongkok kuno, bayam beri lazim dipakai sebagai antiparasit, antirematik, obat pencahar, mengatasi bronchitis, tumor, dan sawan. Rebusan akarnya baik untuk obat pengerasan hati dan pembengkakan kelenjar tiroid.
Basuhan air rebusan ke kepala bisa meredakan tekanan darah tinggi. Ia pun bermanfaat mengobati luka, sakit tenggorokan, radang amandel, gondok, sembelit, herpes, dan kanker.
Pokeweed mengandung steroid. Oleh karena itu, ia bisa dipakai untuk merawat kulit, misal mengatasi jerawat, infeksi jamur, bahkan penyakit kulit kronis. Namun, hati-hati, ia juga bersifat racun.
Ia mungkin juga menyebabkan dermatitis (radang kulit) dan kerusakan kromosom. Pucuk dan daun bayam beri dapat dinikmati sebagai sayur layaknya asparagus atau bayam. Konon, orang yang mengonsumsinya menjadi awet muda.
Pada hewan, bila pokeweed dicampur pakan sapi dapat memperlancar pengeluaran susu. Namun, saat tangkai buah sudah berwarna merah magenta, jangan dimakan karena beracun. Buah berwarna merah bisa dimanfaatkan sebagai pewarna makanan atau anggur asal racun saponin dihilangkan.
Ia berwarna merah karena mengandung pigmen betasianin merah. Betasianin dapat diekstrak dari tangkai dan buah melalui kultur sel. Kombinasinya dengan cendawan Botrytis fabae menghasilkan fungisida.
Sifat racun tanaman itu banyak diproduksi akar, buah, dan biji. Racun tersebut meliputi alkaloid (phytolaccine), resin (phytolaccatoxin), dan saponin (phytolaccigenin). Gangguan serius pada kesehatan manusia berasal dari lektin.
Ia menyebabkan sel darah merah menggumpal (agglutinate) dan mendorong munculnya sel abnormal. Karena itu, ia sangat berbahaya bagi ibu hamil. Namun, sifat aglutinasi itu bermanfaat pada kacang-kacangan. Ia melokalisasi bakteri yang memperbaiki nitrogen esensial dengan cara membalut akar.