Trubus.id — Saliara merupakan tumbuhan liar semacam gulma di pedesaan yang banyak tumbuh di area gunung. Saliara memiliki beragam manfaat untuk kesehatan.
Menurut dr. Nadia Bunga Anggrai, M.Si,, dokter anggota Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), daun saliara bisa digunakan untuk menyembuhkan luka.
“Kita ambil dan tumbuk daunnya, kita gosok-gosok keluar sarinya bisa kita pakaikan di area luka, bisa mempercepat penyembuhan,” tutur Nadia.
Lebih lanjut, ia menuturkan, penelitian saliara sudah banyak dilakukan meskipun hingga saat ini penggunaannya belum eksis. Salah satunya, penelitian di Uganda, Afrika pada 2009.
Penelitian secara in vitro itu menunjukkan potensi ekstrak saliara sebagai antimikrob, immunomodulator, dan antitumor. Saliara juga berpotensi antituberkulosis sehingga ada harapan ekstrak bunga saliara dikombinasikan dengan antibiotik lain. Dengan demikian, penyembuhan dapat menggunakan bahan yang lebih variatif.
Namun, perlu diwaspadai, daun saliara memiliki kandungan senyawa terpenoid yang bersifat toksik pada dosis tertentu. “Seharusnya dalam bentuk ekstrak masih aman tetapi lebih baik kalau ekstrak yang sudah terstandardisasi (masing-masing senyawa sudah terukur kandungannya),” terang Nadia.
Kasus kematian akibat tuberkulosis di Indonesia menempati posisi ketiga setelah India dan Cina, yakni 93.000 per tahun setara 11 kematian per jam. Kementerian Kesehatan berencana melakukan skrining tuberkulosis secara masif pada 2022.
Pengobatan tuberkulosis secara medis masih memanfaatkan antibiotik komersial dalam jangka panjang. Dampaknya, berpotensi terjadi efek samping negatif seperti multidrugs resistance.
Menurut Nadia, kondisi itu terjadi karena konsumsi antibiotik yang kurang pengawasan sehingga berakhir putus obat. Solusinya, harus menggunakan antibiotik jenis lain dan kembali mengulang dari awal.
Terungkapnya potensi bunga saliara menjadi harapan baru yang lebih aman dan alami bagi pengobatan tuberkulosis di Indonesia. Apalagi, saliara mudah ditemukan di Indonesia.
