Wednesday, December 11, 2024

Tip Menjaga Kesehatan Ketika Cuaca Ekstrem

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id— Suhu udara panas membuat seseorang akan lebih mudah berkeringat, lemas, pusing, dan letih selepas berkegiatan. Oleh karena itu, di tengah perubahan iklim ekstrem seseorang perlu menjaga daya tahan tubuhnya.

Dokter sekaligus dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, dr. Ari Udijono, M.Kes., FIAS., mengatakan, cuaca panas mengakibatkan pelebaran pembuluh darah. Darah tertarik gaya gravitasi sehingga otak kekurangan oksigen.

Saat itulah seseorang akan mengalami gejala pusing. Bagaimana mengatasi keadaan itu? Menurut Ari pada pada prinsipnya tubuh manusia mampu beradaptasi termasuk menghadapi cuaca panas.

Saat itu tubuh memproduksi keringat lebih banyak. Jadi, untuk mengimbanginya perlu minum air yang cukup. Suhu siang hari yang sangat panas membuat udara menjadi pengap.

Cuaca panas ekstrem menyebabkan tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen untuk mempertahankan suhu internal tubuh. Udara panas mengandung lebih banyak uap air dibandingkan dengan oksigen sehingga meningkatkan kelembapan.

“Cuaca ekstrem yang naik turun seperti ini, membuat tubuh kita menjadi kalang kabut dalam beradaptasi,” kata Ari.

Sirkulasi udara yang baik sangat diperlukan pada ruangan tertutup. Suhu ruangan idealnya 25—26º C atau disesuaikan jumlah orang di ruangan. Sementara suhu tubuh manusia idealnya 36,5—37,5ºC.

Ketika suhu tubuh meningkat akibat panas di luar ruangan, hendaknya menunggu 15—30 menit untuk mandi. Jadi, jika usai bepergian dan tiba di rumah jangan langsung mandi. Ari mengatakan, untuk menjaga daya tahan tubuh juga mesti mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang.

“Rajin mengonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur,” kata pria berkaca mata itu.

Selain itu, masyarakat hendaknya menggunakan pakaian yang nyaman dan tabir surya untuk menghindari paparan langsung sinar ultraviolet.

Menurut herbalis di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Valentina Indrajati, pengaruh cuaca ekstrem terhadap kesehatan menyebabkan daya imun tubuh menurun. Dampaknya tubuh mudah terserang penyakit seperti batuk, pilek, dan demam.

“Cuaca panas ekstrem menyebabkan meningkatnya suhu tubuh yang membuat demam tinggi dan mengganggu organ jantung serta otak,” kata Valentina.

Dehidrasi juga dampak cuaca ekstrem. Praktisi yoga itu menganjurkan masyarakat untuk mengonsumsi ramuan herbal berbahan jahe, kunyit, dan kencur untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem.

“Lakukan juga olah raga ringan seperti jalan pagi atau olah raga dalam ruangan seperti beryoga dan senam,” kata Valentina.

Dokter sekaligus herbalis di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dr. Sidi Aritjahja, kerap meresepkan jahe merah sebagai imunomodulator. Jahe merah berperan terhadap peningkatan granulasi sel darah putih optimal menjaga daya tahan tubuh.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Kementan Ungkap Strategi Komunikasi dan Promosi Produk Susu Organik

Trubus.id–Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin kerja sama dengan  Pemerintah Denmark dalam program...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img