Trubus.id— Perawatan menjadi kunci untuk mendapatkan hasil panen sawi maksimal. Perawatan itu meliputi menjaga kesuburan tanah dan menghalau serangan hama dan penyakit pada tanaman sawi. Berikut tip perawatan budidaya sawi.
Sawi bebas hama
Ekstrak patikan kebo berpotensi sebagai pelindung sawi dari serangan ulat Plutella xylostella. Bersihkan daun dan batang, tiriskan, dan keringkan. Kemudian potong dan haluskan patikan kebo, rendam dalam 7 liter larutan etanol 96%.
Perbandingan serbuk patikan dan etanol 1:3 pada perendaman pertama, sedangkan 1:2 untuk perendaman kedua dan ketiga. Simpan rendaman pada wadah tertutup selama 24 jam. Lalu saring dan uapkan untuk memperoleh ekstrak patikan kebo.
Penyemprotan 7,5 ml mampu menekan hama dengan persentase 4,79%. Kandungan senyawa alkaloid, polifenol, sterol, dan fenol mampu mencegah hama agar tidak menyerang. Itulah hasil riset Eka Febrianti dan rekan dari Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Universitas Lambung Mangkurat.
Sabut kelapa untuk sawi
Populasi penduduk yang kian meningkat membuat lahan kosong makin terbatas. Imbasnya, ketersediaan tanah lapisan atas yang kerap digunakan sebagai media tanam makin minim. Ulfa Uliyani dari Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena, Tuban, Jawa Timur, meneliti serbuk sabut kelapa sebagai bahan utama campuran media tanam untuk tanaman sawi.
Ia menambahkan sedikit sekam padi, serabut kelapa, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Hasil penelitian menunjukkan media tanam berpengaruh terhadap kecepatan tumbuh perkecambahan. Tinggi tanaman mencapai 4 cm pada umur 3 hari setelah semai (HSS). Serbuk sabut kelapa mengandung kalium sehingga menunjang pertumbuhan tanaman.
Gamal suburkan sawi
Gamal (Gliricidia sepium) berpotensi sebagai pupuk organik cair (POC). Musababnya daun gamal mengandung 3,15% nitrogen, 0,22% fosfor, 2,65% kalium, 1,35% kalsium, dan 0,41% magnesium. Nitrogen tinggi amat potensial sebagai pupuk sayuran daun seperti sawi.
Dwi Setyo Efendi dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara meneliti efek pemupukan sawi menggunakan POC daun gamal. Hasil penelitian menunjukkan, pemberian POC daun gamal berpengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah klorofil daun sehingga hasil panen lebih baik dibandingkan dengan tanpa pupuk daun gamal.