Trubus.id — Sering kali citra jelek melekat pada durian kaki lima. Para penikmat buah beraroma menyengat itu sering ragu menyambanginya. Sebab, banyak kejadian, durian yang dibeli anyep dan kadang busuk. Namun, jangan khawatir, ada tips memilih durian di pedagang kaki lima agar tidak tertipu.
Pedagang kaki lima cenderung membodohi konsumen yang dianggap baru. Oleh karena itu, mesti hati-hati, jangan mudah percaya pada ocehan pedagang. Pedagang biasanya menyodorkan durian yang sudah terbuka. Maksudnya, agar cepat terjual, tidak telanjur busuk.
Andai sebatas retak, tidak masalah, masih bisa dipilih. Namun, jika terbuka menyeluruh dan bagian ujung diikat tali rafia, sebaiknya ditolak. Durian yang sudah terbuka atau “masuk angin”, berasa asam.
Pembeli pun harus jeli memperhatikan kulit. Bila ditemukan bekas sayatan, segera singkirkan. Kualitas durian pasti di bawah standar. Ia diapkir setelah dicicipi pembeli sebelumnya. Cuma, karena pedagang tak mau rugi, sayatan dirapikan kembali pakai lidi. Saking rapinya, seolah durian masih utuh sehingga pembeli berikutnya tak curiga.
Lebih tidak kentara lagi bila pedagang menyuntikkan air gula ke salah satu juring. Praktis, hanya manis ketika dicicipi.
Untuk meminimalkan risiko tertipu, sebaiknya punya langganan. Dengan begitu, mereka tidak berani macam-macam. Kualitas durian di pedagang kaki lima biasanya imbang dengan harganya. Ada yang bagus, ada juga yang biasa-biasa saja.
Lain halnya jika dibandingkan dengan durian di pasar swalayan. Karena harganya mahal, kualitas pun terjamin. Bagi hobiis, sebetulnya harga tidak terlalu masalah, yang penting puas mendapat durian enak.
Karena itu, supaya tidak menyesal mengeluarkan uang banyak, alternatif yang bisa diterapkan adalah makan durian di lapaknya. Toh, pedagang tak membedakan harga, dimakan di lapak atau dibawa pulang sama saja. Asal, ada perjanjian “Awas lho kalau enggak enak tak jadi beli”.