Trubus.id— Dianita Risky, S.P., rutin memanen sekitar 50 kg aneka sayur hidroponik setiap pekan. Kiki (sapaan akrab Dianita Risky) menjual hasil panen ke pelanggan (end user) dan pasar modern.
Harga sayuran beragam mulai dari Rp6.000— Rp7.000 per kemasan berbobot 50—200 gram. Harga itu relatif tinggi karena Kiki membudidayakan tanaman memakai teknik hidroponik. Ia meraup omzet Rp14 juta saban bulan dari perniagaan sayur hidroponik.
Pasar menghendaki sayuran yang berpenampilan mulus dan bebas pestisida sehingga aman dikonsumsi. Untuk pasar modern diwajibkan memiliki sertifikasi tanaman Prima 3. Semua hasil panen di kebun Warga Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, itu memenuhi kriteria itu.
Tanaman hidroponik Kiki berkualitas karena perawatan kian maksimal. Ia menggunakan sistem hidroponik nutrient film technique (NFT) dan irigasi tetes untuk budidaya tanaman.
Alasannya NFT dan irigasi tetes memudahkan suplai air dan nutrisi di perakaran tanaman. Jika kebutuhan air dan hara terpenuhi maka pertumbuhan tanaman seragam. Total padatan terlarut atau total dissolved solids (TDS) di kebun Kiki mencapai 800—1.500 ppm.
Ia juga rutin melakukan perawatan untuk menjaga keberlajutan budidaya sayur hidroponik. “Disiplin membersihkan instalasi setelah panen, sterilisasi rumah tanam, penyiangan gulma serta pengendalian hama dan penyakit juga perlu dilakukan untuk menjaga kualitas sayuran hidroponik,” tutur alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, itu.
Menurut pegiat hidroponik di Kelurahan Sawangan Lama, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Charlie Tjendapati, selain hal-hal teknis budidaya, untuk menjaga kualitas produk hidroponik petani harus memilih benih tanaman bermutu.
Spesifikasi sayur yang diminati pasar serta ketangguhan mental petani untuk merawat tanaman hidroponik juga merupakan hal penting. “Untuk menjaga konsistensi panen, petani harus melakukan pencegahan dan penindakan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang berpotensi membuat gagal panen,” kata pemilik Serua Farm itu.
Pemasangan perangkap serangga seperti yellow trap di setiap sudut rumah tanam menjadi langkah preventif untuk meminimalisir serangan hama. Untuk penanggulangan serangan hama, gunakan pestisida nabati atau kimia dengan dosis tepat. Dengan perawatan maksimal produk yang dihasilkan optimal sehingga bisnis pun langgeng.
 menjual hasil panen ke pelanggan (end user) dan pasar modern.){kind=link}