Trubus.id—Pakan yang berkualitas salah satu faktor untuk mencapai target penggemukan ternak domba. Peternak asal Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat Muhammad Zia Ul Haq meramu pakan sendiri untuk mencapai target penggempukan.
Laziminya pria yang akrab disapa Zia itu menimbang bakalan domba yang baru datang untuk mengetahui bobot awal. Rata-rata berbobot 10—15 kg. Ia juga mencukur, memandikan, menyuntik vitamin, dan memberikan obat cacing pada domba.
Pada 10 hari pertama, Zia memberikan pakan adaptasi. Alasannya saat masuk program penggemukan, biasanya domba yang baru datang stres sehingga nafsu makan menurun. Ketika nafsu makan turun, daya tahan tubuh domba juga menurun.
“Risiko yang terbesar saat daya tahan menurun adalah terserang virus orf— keropeng yang menyerang sekitar mulut kambing dan domba,” kata Zia.
Pakan adaptasi itu terdiri dari 60% pakan hijauan, 20% konsentrat adaptasi, dan 20% ampas tahu. Pakan konsentrat adaptasi itu berupa pakan konsentrat 16% (PK16%) dengan kandungan premix booster dan palatabilitas tinggi.
Zia juga juga memilih pakan berupa ampas tahu karena memiliki palatabilitas tinggi untuk domba. Pemberian pakan secara bertahap dengan volume 12% dari bobot tubuh.
Setelah 10 hari pertama, Zia kembali menimbang domba untuk mengetahui timbangan pertama setelah di kandang. Pada saat itulah ia menyeleksi domba.
“Jika bobot domba sama atau lebih tinggi daripada timbangan awal, maka domba itu lolos dan bisa melanjutkan ke fase pertumbuhan (grower),” ujarnya.
Zia menuturkan jika bobot domba lebih ringan daripada timbangan awal, maka harus dipisahkan ke kandang karantina untuk mendapat pengobatan. Domba yang lolos seleksi fase adaptasi, selanjutnya memasuki tahap grower selama 35 hari.
Pada fase grower domba mendapat pakan grower yang terdiri dari 40% pakan hijauan, 40% konsentrat grower, dan 20% ampas tahu. Konsentrat grower terbuat dari pakan konsentrat (PK) 18,5% dengan kandungan premix booster dan total digestible nutrition (TDN) 60% serta perlakuan khusus.
TDN merupakan gambaran total energi pakan yang dikonsumsi ternak. Pemberian pakan itu tiga kali sehari yaitu pada pagi, siang, dan sore dengan total volume 12% dari bobot tubuh. Setelah fase grower, Zia menyeleksi domba lagi berdasarkan bobot tubuh.
Jika bobot domba kurang dari 15 kg setelah fase grower, berarti perlu program kenaikan bobot tubuh. Untuk domba yang masuk finisher, Zia memberi pakan berupa 30% hijauan, 50% konsentrat finisher, dan 20% ampas tahu.
Konsentrat finisher terbuat dari pakan konsentrat (PK) 16,5% dengan kandungan energi tinggi untuk membentuk nilai kondisi tubuh atau body condition score (BCS).
Pemberian pakan dalam jumlah yang tidak dibatasi, tetapi tetap terukur (ad libitum) dengan pemberian pakan maksimal pada pukul 21.00.
Dengan pemberian pakan adapatif, grower, dan finisher selama 60 hari, kenaikan bobot domba sekitar 115 g/ekor/hari atau 6,9 kg/60 hari. Adapun konversi pakan feed conversion ratio (FCR) domba 7,9.