Saturday, July 19, 2025

Ungkap Rahasia Pekebun Sukses Hasilkan Manggis Kualitas Ekspor

Rekomendasi

Trubus.id—Bambang Yesaya Abdi rutin memanen 2—3 kuintal manggis setiap 2—3 hari sekali. Dalam setahun ia menuai 25 ton buah dari 120 tanaman di lahan 5.000 m2 . Pekebun di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat itu mampu menghasilkan manggis berkualitas.

Sebanyak 80% tanaman berbuah manis. Sementara 90—95% buah tidak bergetah. Rahasianya perawatan intensif.   Ia menggunakan tiga macam pupuk untuk merawat kebun.

Pertama pupuk NPK 16:16:16. Kedua pupuk  organik berupa kotoran kambing terfermentasi. Ketiga serasah daun dan buah sebagai humus alami. Ia rutin melakukan penyemprotan pestisida dan fungisida dua pekan sekali. Dosisnya 10 ml insektisida dan dua sendok makan fungisida. Kedua bahan itu dilarutkan dalam 20 liter air.

Ia juga menambahkan 2 sendok makan pupuk penunjang pertumbuhan tanaman pada vase vegetatif. Aplikasi larutan itu dengan cara disemprotkan ke seluruh tanaman. Sementara pada fase generatif diganti dengan 2 sendok makan pupuk penunjang pertumbuhan buah.

Penyiraman dilakukan menggunakan fertigasi otomatis. Bambang menyalakan keran air apabila kondisi tanah kering. Bambang melakukan pemanenan dengan petik langsung menggunakan tangan. Penggunaan gunting dapat merusak cuping.

Pekebun di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Pintono juga merawat manggis dengan intensif.  Ia memupuk tanaman setelah panen raya. Dosis pupuk menyesuaikan ukuran pohon.

Pohon berukuran besar memperoleh 5 kg Urea, 5 kg ZA, dan 5 kg SP-36 per pohon. Pemupukan 2 kali setahun setelah panen. Ia juga menambahkan 2 sak pupuk kotoran kambing per pohon per tahun.

Saat ini Sentra Budidaya Manggis Tri Mandiri tengah mengaplikasikan pupuk cair berbahan kotoran kambing terfermentasi dan limbah ikan. Setelah diencerkan dengan air, cukup berikan 0,5—1 liter pupuk per pohon. Baca juga Bisnis Manis Manggis Ekspor.

Artikel Terbaru

Mahasiswa UNAIR Olah Limbah Sisik Ikan Jadi Penutup Luka

Trubus.id-Bau tak sedap dari tumpukan sisik ikan kerap menjadi masalah di sektor perikanan. Namun, siapa sangka limbah tersebut justru...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img