Monday, September 9, 2024

Varietas Lada Unggulan, Potensi Panen 4 Ton per Hektare

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id — Sebelum menanam lada, pilih bibit dengan kriteria unggul. Kriteria bibit unggul dapat dilihat dari tingkat produksi tinggi, berbuah secara teratur sepanjang tahun, buah masak serentak, bunga relatif rapat dalam setiap bulir, persentase buah jadi tinggi, ukuran biji besar, dan kadar minyak tinggi.

Berikut tujuh bibit lada unggulan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) yang bisa dipilih petani.

Petaling-1

Petaling-1 berasal dari varietas lampung daun lebar (LDL) yang ditanam di Bangka. Varietas ini produksinya mencapai 2,8 kg lada putih kering/tanaman atau 4.480 kg/ha. Petaling-1 toleran penyakit kuning, tetapi rentan busuk pangkal batang.

Ia mampu berproduksi dengan baik di tanah kurang subur. Berbuah secara musiman sejak 10 bulan. Menghasilkan 13,4 bulir/cabang. Panjang bulir 8,7 cm dengan 60,3 buah/bulir. Persentase buah sempurna 64,8%. Kadar minyak 3,68%.

Petaling-2

Kultivar hasil seleksi varietas jambi yang dikembangkan di Bangka ini mulai berbunga teratur pada umur 11 bulan. Petaling-2 rentan terhadap penyakit kuning dan agak toleran busuk pangkal batang.

Produktivitas rata-rata 11,5 bulir per cabang. Panjang bulir 11 cm dengan 80 buah/bulir. Persentase buah jadi 66,1%. Produksi per tanaman mencapai 3 kg lada putih kering, atau 4.120 kg/ha. Kadar minyak 4,61%.

Natar-1

Hasil seleksi klon dari varietas Belantung asal Lampung. Ia responsif terhadap pemupukan dan cahaya. Agak toleran terhadap busuk pangkal batang, tetapi tidak untuk penyakit kuning. Cocok ditanam dengan tiang panjat hidup di daerah yang tingkat penularan busuk pangkal batang belum tinggi.

Natar-1 berbunga musiman. Namun, agak terlambat dibanding varietas lain. Setiap cabang menghasil-kan 14,6 bulir. Panjang bulir 8,7 cm dengan 57,3 buah. Persentase buah jadi mencapai 66,7%. Daya hasil per tanaman 2,5 kg lada hitam kering, atau 4 ton/ha. Kadar minyak 3,27%.

Natar-2

Natar-2, hasil seleksi lada jenis kerinci yang ditanam di Lampung itu berbatang pipih agak bulat. Ia peka terhadap busuk pangkal batang. Kultivar ini mulai berbunga pada umur 12 bulan. Rata-rata menghasilkan 11,3 bulir/cabang.

Panjang bulir 81 cm dengan 56 buah/bulir. Persentase buah jadi 60,4%. Daya hasil 2,2 kg lada hitam kering/tanaman, atau 3,52 ton/ha. Kadar minyak 3,13%.

Lampung Daun Kecil

Kultivar lada asal Lampung ini toleran busuk pangkal batang, tetapi rentan penyakit kuning. Ia memiliki sifat pembungaan serempak dengan rata-rata 34,9 bulir/cabang. Panjang bulir 7,78 cm dengan 73,52 buah/ bulir. Persentase buah jadi 48,46%. Daya hasil 2,42 kg lada kering/tanaman, atau 3.885 kg/ha. Kadar minyak 3,83%.

Chunuk

Chunuk  tahan busuk pangkal batang. Yang mengancamnya ialah penyakit kuning. Ia berbunga terus menerus. Rata-rata menghasilkan 25,6 bulir/cabang. Panjang bulir 9,2 cm dengan 66,56 buah/bulir.

Persentase buah sempurna 43,39%. Produksi per tanaman sekitar 3 kg lada putih kering. Panen tidak serempak, 3 kali panen setahun. Sekali panen 1.970 kg/ha. Kadar minyak 3,65%.

Bengkayang

Produktivitas kultivar asal Kalimantan Barat itu tergolong tinggi, 4.669 kg lada putih kering /ha. Rata-rata per cabang menghasilkan 42,6 bulir. Panjang bulir 9,8 cm dengan 84,22 buah/bulir. Persentase buah jadi 68,3%. Kadar minyak 3,68%. Sebaiknya ditanam di lahan bebas penyakit karena rentan penyakit.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Wafer Peningkat Produksi Susu Kambing Perah

Trubus.id–Teknologi pengolahan pakan menjadi wafer dapat meningkatkan nutrisi dan produksi susu ternak kambing perah. Itulah inovasi wafer pakan kambing...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img