Saturday, January 18, 2025

Waspada HMPV: Penjelasan Epidemiolog UNAIR tentang Risiko dan Pencegahannya

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id–Belakangan ini Human Metapneumovirus (HMPV) kembali menjadi sorotan. Menurut Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga  (UNAIR) Dr. dr. Muhammad Atoillah Isfandiari M.Kes., HMPV itu berasal dari keluarga Paramyxoviridae

“Serupa dengan virus campak dan gondong. Virus ini berbeda dengan SARS-CoV-2, penyebab Covid-19 yang berasal dari keluarga Corona,” ungkap pria yang akrab disapa Ato’ itu.

Menurut Ato’ meski sama-sama menular melalui saluran pernapasan, gejala HMPV umumnya tidak menyebabkan kondisi yang parah, kecuali pada individu dengan sistem kekebalan yang sangat lemah. 

Berbeda dengan Covid-19 yang dapat menyebabkan kerusakan luas pada jaringan paru-paru, HMPV cenderung memiliki risiko fatalitas yang lebih rendah.

Ato’ menambahkan bahwa kasus HMPV secara rutin terdeteksi, terutama di negara-negara dengan sistem surveilans genomik yang baik. Menurutnya HMPV ini biasanya muncul setiap tahun, terutama di musim dingin, dan tingkat kematiannya sangat rendah.

“Mestinya, bila ditemukan di Indonesia situasinya mungkin tidak berbeda,” kata Wakil Dekan II FKM dilansir pada laman UNAIR.

Namun demikian, Ato’ mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama terhadap kelompok anak-anak dan lansia yang lebih rentan terhadap virus ini. 

Menurut Ato’ anak-anak dan lansia lebih rentan karena sistem imunitas yang lebih rendah dibandingkan kelompok usia produktif.

Ia menambahkan bahwa pada balita, risiko infeksi HMPV berkembang menjadi radang paru-paru atau pneumonia yang memerlukan perawatan di rumah sakit lebih tinggi dibandingkan kelompok usia produktif.

Pencegahan

Menurut Ato’ cara pencegahan penyakit yang menular lewat udara meliputi menghindari kontak dekat dengan orang yang menunjukkan gejala seperti batuk, bersin, pilek, dan demam. Ia juga menyarankan untuk menggunakan masker di tempat ramai, hindari kontak dengan orang yang sedang sakit, serta menjaga pola tidur dan asupan protein.

Ia juga menyoroti faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran HMPV di Indonesia, salah satunya adalah tingginya mobilitas internasional. 

Oleh karena itu, selain tindakan pencegahan individu, menurut Ato’ perlu pendekatan tambahan melalui surveilans dan sistem pelaporan Influenza-like Illness (ILI). 

“Surveilans dan sistem pelaporan ILI bisa menjadi alat deteksi dini yang penting, meskipun tidak secara spesifik untuk HMPV,” jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa potensi HMPV menjadi wabah global tetap ada. Namun, dari tingkat kematian, HMPV sejauh ini belum menunjukkan ancaman yang serius.

Meski begitu, ia menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat. Langkah kunci untuk deteksi dini dan pencegahan yakni meningkatkan kesadaran publik.

Ia menuturkan bahwa masyarakat tidak perlu panik, tetapi pastikan untuk melakukan tindakan pencegahan yang tepat. 

Menurut Ato’ sebagian besar infeksi akibat virus ini bersifat self-limiting disease atau dapat sembuh sendiri selama daya tahan tubuh terjaga.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Rumah Kaca Nepenthes Kebun Raya Cibodas

Trubus.id–Pembukaan rumah kaca Nepenthes di Kebun Raya Cibodas menjadi salah satu langkah penting dalam upaya konservasi tanaman endemik di...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img