Saturday, February 15, 2025

Alasan Durian di Malaysia Lebih Enak

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id— Pehobi durian, Sukma Wijaya, mencicipi musang king di Malaysia. Menurut pekebun durian di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, itu rasa musang king di Malaysia lebih enak.

Harap mafhum musang king berasal dari pohon tua yang berumur puluhan tahun. Saat ia mengikuti tur di Malaysia bersama Yayasan Durian Indonesia (YDI), Sukma menyaksikan hamparan kebun durian berisi ribuan pohon. Kebun dikelola secara intensif.

“Mereka sudah komersial dan berhasil,” kata Sukma.

Pamor musang king kian naik daun karena para pekebun mempertahankan jenis yang disukai konsumen. Dalam satu wilayah terdapat ribuan pekebun durian komersial. Selain musang king terdapat ochee alias duri hitam yang menjadi favorit para pengunjung.

Rasa ochee manis, creamy, dan sedikit rasa pahit. Pehobi lain, Bobby Hendrawan pernah mencicipi musang king yang berasal dari Malaysia dan Indonesia. Bobby menuturkan bahwa rasa pahit musang king di Malaysia itu lebih kuat ketimbang di Indonesia.

“Kualitas musang king yang di tanam di Indonesia mungkin bisa menyamai ketika kondisi pohon itu berusia lebih tua,” kata Bobby.

Ia tertarik menanam musang king lantaran terbaik dari segi rasa. Selain itu harga pun tinggi. Pilihan lain durian ochee. Ia berencana mendatangkan bibit dari Malaysia. Adapun Sukma sudah menanam berbagai jenis durian di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dan Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Musang king dan ochee pun menjadi pilihan. Sukma menanam sekitar 200 pohon. Musang king dan ochee varietas unggul introduksi dari Malaysia yang menjadi andalan ekspor.

Ia menuturkan, sebetulnya Indonesia kayak ragam durian. Setiap daerah memiliki cita rasa yang khas. Durian terbaik Indonesia belum dikebunkan dalam skala komersial seperti Malaysia.

“Banyak para maniak durian di Indonesia yang rela memburu durian hingga ke luar negeri seperti Malaysia dan Thailand,” tutur Sukma.

Mereka rela merogoh kocek untuk berkunjung ke berbagai daerah hingga mancanegara. Artinya kebutuhan durian untuk domestik saja masih perlu ditingkatkan. Sayang, panen di Indonesia masih skala kecil.

Senada dengan Sukma, Bobby menuturkan bahwa pemasaran durian di Indonesia untuk lokal dahulu, belum terpikir ekspor karena produksi terbatas. “Mungkin 5—8 tahun mendatang sudah punya lahan luas dan pohon banyak baru bisa,” kata Bobby.

Menurut Sukma kendala berkebun durian yakni biaya pupuk yang mencapai Rp1 juta—2 juta per pohon jika ingin menghasilkan durian berkualitas. Kendala lain pencurian. Sukma menuturkan kebun baiknya di pagari kawat. Tentu menambah biaya lagi hingga Rp500 juta per ha.

Pemilik Sukjaya Farm itu menjelaskan bahwa selain berkebun intensif, Malaysia mempunyai penanganan pascapanen yang baik. Durian Malaysia mempunyai mutu yang konsisten.

Menurut Bambang saat ini tren di Malaysia mulai menanam ochee. Bambang menduga karena Tiongkok mulai menanam musang king sehingga ochee menjadi pilihan lain.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Budidaya Telang, Peluang Usaha yang Mudah dan Menguntungkan

Trubus.id–Telang bukan sekadar tanman pekarangan, tetapi bisa dibudi dayakan hingga mendatangkan keuntungan. Menurut petani telang Muhammad Teguh Arrosid budi...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img