Wednesday, November 19, 2025

Anggur, dari Halaman Tumbuh Harapan

Rekomendasi
- Advertisement -

Mulai dari Green Kediri, Probolinggo Biru, Prabu Bestari hingga Anggur Bali, merupakan empat dari sepuluh varietas lokal yang telah dikembangkan oleh Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia. Bibitnya telah disebarkan ke ribuan petani dan penghobi.

Anggur adalah tanaman buah yang tidak memerlukan lahan luas, bisa tumbuh di halaman rumah atau dalam pot. Asalkan dipupuk secara teratur dan intensif, hasilnya akan maksimal.

“Bahkan ada trik yang membuat anggur asam jadi manis,” kata Supriyanto di Jagakarsa, Jakarta Selatan. “Mari kita anggurkan Indonesia, semoga ke depan kita swasembada anggur,” tambahnya lewat saluran YouTube Pandu Nirwana.

Saluran Pandu Nirwana telah ditonton lebih dari 220.000 kali selama tiga tahun terakhir. Supriyanto menunjukkan aneka bentuk, rasa, dan ukuran anggur sambil mendemonstrasikan teknik grafting.

Teknik grafting atau sambung batang dilakukan untuk menggabungkan anggur lokal dengan varietas impor. Hasilnya adalah buah anggur manis dengan daya tarik pasar lebih tinggi.

Di antara rumah selebritas yang menanam anggur adalah Mama Dedeh yang dikenal luas masyarakat. Fenomena ini membuktikan bahwa menanam anggur mulai menjadi tren populer.

Banyak pionir dan inovator ikut mempromosikan anggur lewat video di media sosial. Salah satunya Hidroponik Putri yang memperkenalkan anggur hitam manis dari Buleleng, Bali.

Channel Suka Buah menyiarkan manfaat anggur hijau untuk kesehatan tulang. Juragan Lahan pun tak ketinggalan mempromosikan berbagai bentuk anggur bersama Abang Narji.

Penjabat Bupati Bekasi, Dr. H. Dani Ramdan, M.T., juga mengunjungi kebun anggur dan mengajak warganya menanam. Ia menyampaikan bahwa menanam anggur bisa menjadi peluang ekonomi lokal.

“Mentri Anggur” adalah sebutan bagi influencer anggur yang rajin menyapa pemirsanya dengan sebutan “Bala Anggur.” Ia menyarankan menanam anggur langsung di tanah dengan jarak tanam minimal 50 cm x 50 cm serta campuran kompos.

“Kalau kita sabar, hasilnya akan maksimal, tapi jangan paksakan pohon berbuah sebelum waktunya,” ujarnya. Di Indonesia, anggur bisa ditanam kapan saja karena tidak mengenal dormansi seperti di Eropa.

Di Prancis dan Italia, anggur butuh dua tahun untuk panen perdana. Namun di Indonesia cukup satu tahun saja seperti halnya di India, yang kini eksportir anggur nomor sembilan dunia.

Daun anggur juga bermanfaat dan jangan dibuang karena bisa jadi sumber nutrisi. Percabangan tersier penting karena buah akan muncul dari cabang jenis ini.

Penyiraman yang cukup menjamin tanah tetap gembur dan sehat. Pemberian pupuk nitrogen rendah digunakan untuk merangsang pertumbuhan daun serta mendukung pembesaran buah.

Pupuk nitrogen harus dihentikan saat buah mulai matang. Sementara penyiraman dilakukan tiap hari hingga 110 hari setelah pemangkasan, dan dihentikan sekitar 10 hari sebelum panen.

Menurut Trubus (2020), informasi budidaya anggur telah disebarkan luas melalui ribuan artikel dan video di media sosial. Komunitas anggur juga telah hadir di berbagai daerah di Indonesia.

Anggur lokal seperti Prabu Bestari cocok untuk pekebun di tanah air karena adaptif dan produktif. Bahkan Bekasi sudah mencanangkan diri menjadi sentra anggur terbesar di Indonesia.

Komunitas Anggur Tangerang Selatan (KAT) rutin mengadakan temu kebun untuk berbagi pengalaman dan keberhasilan. Meskipun bukan tanaman asli Indonesia, anggur dapat berbuah lebat bila dirawat dengan benar.

Di Jawa Barat, harga anggur segar bisa mencapai seratus ribu rupiah per kilogram. Ini menunjukkan potensi ekonomi yang besar dari tanaman anggur di negeri tropis

Artikel Terbaru

Kementan Pacu Transformasi Sawit Nasional Menuju 2045

Trubus.id— Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat kebijakan domestik kelapa sawit melalui peningkatan produktivitas hulu, percepatan hilirisasi,...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img