Trubus.id–Tim peneliti di Pusat Riset Sain Data dan Informasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Balai Pengujian Standar Instrumen (BPSI) Tanaman Sayuran, Kementerian Pertanian (Kementan) mengembangkan aplikasi Ide-Cabe.
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Sains Data dan Informasi, Wiwin Suwarningsih, menuturkan bahwa Ide-Cabe itu inovasi untuk mengidentifikasi varietas cabai secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi deep learning.
“Aplikasi itu memungkinkan mengenal varietas cabai secara real-time melalui perangkat smartphone, bahkan tanpa koneksi internet,” ungkap Wiwin.
Lebih lanjut ia menuturkan Ide-Cabe mampu mengenali beragam varietas cabai budi daya di BPSI Tanaman Sayuran. Misalnya Tanjung-1, Tanjung-2, Ciko, Branang, Lingga, Inata Agrihorti, Carvi, Hot Beauty, Carla Agrihorti, Mia, Pilar, dan Hot Vision.
Wiwin menyebutkan keunggulan Ide-Cabe itu seperti kemampuan operasional secara offline, mengatasi kendala blank spot area perkebunan, akurasi tinggi meski dalam berbagai kondisi lingkungan dan pencahayaan, dan cakupan varietas yang terus diperluas, serta menambah nilai praktis bagi pengguna.
“Model deep learning yang tertanam dalam aplikasi memungkinkan pengenalan varietas cabai dengan akurasi tinggi. Namun, aplikasi ini memerlukan kapasitas memori yang cukup besar untuk menyimpan dataset varietas cabai yang terus berkembang,” ujar Wiwin dilansir pada laman BRIN.
Ia menuturkan bahwa teknologi deep learning pada aplikasi itu mampu mengenali gambar daun cabai melalui kamera gawai tanpa memerlukan koneksi internet. Hal itu memungkinkan penggunaan aplikasi di area perkebunan yang sulit terjangkau jaringan komunikasi.
Wiwin menjelaskan bahwa perancangan aplikasi itu mendukung sertifikasi benih cabai berkualitas tinggi dan bermanfaat bagi penangkar cabai, petani, serta mahasiswa pertanian dan masyarakat yang tertarik pada budi daya cabai.
Selain itu, aplikasi ini dapat menjadi referensi bagi pemangku kepentingan dalam menetapkan kebijakan yang sesuai dengan kondisi lapangan.
Menurutnya kemampuan identifikasi varietas yang akurat membantu petani dalam memastikan kualitas benih cabai. Selain itu berpotensi meningkatkan hasil panen dan menjual produk dengan harga yang lebih baik.
Adapun tantangan dalam pengembangan Ide-Cabe menurut Wiwin seperti waktu dalam mengumpulkan dataset, cepatnya persilangan varietas cabai, serta keragaman lingkungan dan pencahayaan yang dapat mempengaruhi akurasi identifikasi. Kendala lain keterbatasan memori perangkat.
Wiwin menyampaikan fokus untuk pengembangan Ide-Cabe akan pada perluasan cakupan varietas cabai dalam dataset, pengurangan kebutuhan memori dengan model yang lebih efisien, serta penambahan fitur analitik berbasis data untuk mendukung pengambilan keputusan petani.