Trubus.id—Pasar durian ke mancanegara khususnya Tiongkok sangat besar. Menurut laporan yang dirilis Kamar Dagang Tiongkok untuk Impor dan Ekspor Bahan Makanan, Produk Asli, dan Produk Sampingan Hewan (CFNA) durian merupakan buah impor nomor 1 di Tiongkok.
Nilai perniaigaan itu mencapai US$4,03 miliar setara Rp60,4 triliun (kurs US$=Rp15.000) pada 2022 dengan total volume impor 825.000 ton. Dari jumlah itu sebanyak 780.000 ton atau setara 95% berasal dari Thailand.
Tren impor buah durian di Tiongkok juga meningkat setiap tahun. Berdasarkan data statistik dari Administrasi Umum Kepabeanan Tiongkok, dalam lima bulan pertama tahun 2023 Tiongkok telah mengimpor 535.520 ton durian segar senilai sekitar US$2,66 miliar setara Rp39,9 triliun. Jumlah itu sudah mencapai 65% volume impor 2022, padahal masih ada waktu 7 bulan lagi untuk total impor setahun.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Provinsi Sulawesi Tengah, Nelson Metubun, S.P. Indonesia baru bisa memasok kurang dari 1% kebutuhan durian Tiongkok.
Data itu ia peroleh dari pejabat perwakilan Badan Pengembangan Nasional Tiongkok yang berkunjung ke Sulawesi Tengah pada medio 2023 ketika survei lapangan ke sentra durian di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Peluang ekspor pun masih sangat besar.
Sentra durian ekspor itu salah satu nya Sulawesi Tengah. Mayoritas jenis durian yang dibudidayakan adalah montong. Durian montong asal Sulawesi Tengah bercita rasa manis, berdaging tebal, dan berbiji kempis atau hepe. “Belum matang sempurna atau masih mengkal saja sudah manis,” kata Nelson.
Sulawesi Tengah bukan satu-satunya sentra yang mengekspor durian. Kalimantan Barat pun mengekspor durian dalam bentuk pasta ke Tiongkok. Nilai ekspor beserta kisah para pekebun dalam memasok pasar ekspor itu tersaji pada pada Majalah Trubus Edisi 651 Februari 2024.
Majalah Trubus mengupas tuntas Bisnis Besar Ekspor Durian. Dapatkan Majalah Trubus Edisi 651 Februari 2024 di Trubus Online Shop atau hubungi WhatsApp admin pemasaran Majalah Trubus.
