Thursday, March 6, 2025

Cara Lezat Atasi Tifus

Rekomendasi
Kefir kolostrum (tengah) berwarna kekuningan dan pekat.
Kefir kolostrum (tengah) berwarna kekuningan dan pekat.

Konsumsi kefir kolostrum membantu meredakan serangan tifus.

Sudah dua hari Muhammad Raffi Yulianto tidak merasakan kelezatan ketika mengunyah makanan. Pemuda 18 tahun itu justru mengeluh pahit. Raffi juga demam dan diare. Semula Raffi mengira kondisinya hanya demam biasa. Sehari berselang adiknya Nindira Putri Yulianto mengalami gejala serupa. Keruan saja, ayah mereka, Budi Yulianto, bergegas membawa kedua anaknya ke klinik terdekat di Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Budi Yulianto dan keluarga bugar karena rutin konsumsi kefir.
Budi Yulianto dan keluarga bugar karena rutin konsumsi kefir.

Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan keduanya postif tifus. Beruntung ketika itu Budi cepat tanggap sehingga penyakit segera terdekteksi. Budi mengatakan, aktivitas putra-putrinya memang padat. Raffi penggemar olahraga mengikuti komunitas binaraga. Adapun sang adik, Nindira aktif di organisasi sekolah. Akibat kesibukan itu jadwal makan dan istirahat mereka acap kali tidak teratur sehingga daya tahan tubuh menurun.

Demam malam
Menurut dokter di Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja, tifus penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Menurut dokter alumnus Universitas Gadjah Mada itu gejala tifus pada umumnya demam pada pukul 07.00—08.00. Namun demam pada pagi hari tidak umumnya tinggi, sekitar 38—39°C. Demam terasa lagi pada malam hari sekitar pukul 20.00—21.00. Biasanya suhu tubuh pada malam hari lebih panas dibandingkan dengan demam pagi hari, yakni 39—41°C.

Dokter sekaligus herbalis itu mengatakan, untuk memastikan sesorang terserang tifus melalui tes widal atau tes immunoglobulin M (IgM) dan immunoglobulin G (IgG) Salmonella. Tes widal merupakan pemeriksaan serologi untuk menegakan diagnosis demam tipoid. Uji widal positif artinya ada zat anti (antibodi) terhadap kuman Salmonella, menunjukkan bahwa seseorang pernah kontak atau terinfeksi kuman Salmonella tipe tertentu.

Untuk mengatasi tifus kedua buah hatinya itu, Budi memanfaatkan kefir kolostrum. Pasalnya, kefir berbahan kolostrum sohor sebagai minuman kesehatan. “Setelah hasil laboratrium keluar saya menahan dulu tidak membeli obat. Jika setelah dua hari konsumsi kefir belum ada perbaikan, saya lanjut menggunakan obat dokter,” kata Budi. Akhirnya ayah dua anak itu mengistirahatkan total kedua anaknya. Budi hanya memberi makanan lembut misal roti dan bubur.

Kemudian Budi memberikan 2 sendok makan kefir kolostrum, 1 sendok makan madu, dan 2 sendok makan air hangat. Budi mengaduk semua bahan itu menjadi satu dalam sebuah gelas. Frekuensi pemberian kefir kolostrum 3 kali sehari. Kefir kolostrum adalah kefir yang berbahan kolostrum atau susu perahan pertama 24 jam pascasapi melahirkan. Warna kefir kolostrum sedikit kekuningan dibandingkan dengan kefir berbahan baku susu. Hasilnya demam Raffi berangsur turun pada hari ke-2.

“Pada hari ke-2 bahkan Raffi sudah minta makan nasi padang,” kata Budi yang juga anggota Komunitas Kefir Indonesia (KKI) sejak 2016. Pada hari ke-3 Raffi merasa kondisinya sudah fit dan ingin berolahraga. Raffi pehobi olahraga pull up sehinga terbiasa bergerak tiap hari. Budi juga memperlakukan Nindira sama, konsumsi 2 sendok makan kefir kolostrum, 1 sendok makan madu, dan 2 sendok makan air hangat.

Namun, hasilnya agak sedikit berbeda. Gadis 13 tahun itu merasa mual, muntah, diare, hingga gatal. Menurut Budi gejala itu adalah proses detoksifikasi. Pasalnya, makin kuat fisik seseorang detoksifikasinya tidak terlalu kelihatan. Khawatir tidak ada asupan makanan segera Budi memberikan rebusan madu sebagai sumber nutrisi. Harap mafhum, karena Nindira selalu muntah ketika makan. Rutin diberi kefir kolostrum dan rebusan madu efeknya mulai terlihat pada hari ke-2.

Hasilnya wajah Nindira mulai memerah dibandingkan dengan sebelumnya pucat. Makanan pun sudah bisa masuk tanpa mual. “Pada hari ke-3 Nindira bahkan sudah minta main ke mal,” kata Budi. Hari berikutnya kondisi Raffi dan Nindira makin membaik dan bisa beraktivitas seperti sedia kala. Budi mengatakan, kini kedua anaknya jadi rutin mengonsumsi kefir untuk menjaga kebugaran. “Raffi senang mengonsums kefir whey, sedangkan Nindira susu kefir,” katanya.

Kolostrum

Praktikus kefir di Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya Setyadi.
Praktikus kefir di Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya Setyadi.

Menurut Sidi kefir kolostrum membantu meningkatkan populasi bakteri baik di usus halus. Ketika populasi bakteri baik meningkat maka mampu menahan laju pertumbuhan bakteri Salmmonella typhi. Hal senada diungkapkan praktikus kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya Setyadi, kolostrum sebelum fermentasi pun bersifat menghambat perkembangan bakteri merugikan dalam usus, di antaranya Escherichia coli karena mengandung laktoferin.

Menurut Teddy faedah yang terkandung dalam kolostrum tidak hilang setelah terfermentasi. Kolostrum yang difermentasikan menggunakan bibit kefir menjadi kaya probiotik, “Khasiatnya meningkat dibandingkan dengan kolostrum sebelum fermentasi,” kata Teddy. Khasiat kefir di antaranya menyempurnakan daya tahan terhadap infeksi bakteri, salah satunya bakteri Salmmonella typhi penyebab tifus. Selain itu kefir kolostrum bisa membantu menyempurnakan daya tahan serangan virus dan mengatur antibodi atau immunomodulator serta menanggulangi penyakit akibat autoimun.

Konsumsi kefir bisa dikombinasikan dengan madu.
Konsumsi kefir bisa dikombinasikan dengan madu.

Kelebihan lain kefir kolostrum membantu regenerasi sel yang juga dikenal sebagai anti penuaan dengan cara menyempurnakan pencernaan dan metabolisme. Menurut peneliti dari Department of Food Engineering, Sakarya University, Turki, Ahmet Ayar, kolostrum mengandung zat antimikrob di antaranya imunoglobulin, laktoferin, laktoperoksidase, lisozim, dan sitokin. Penggunananya tidak memiliki efek buruk pada flora mikrob spesifik dari susu fermentasi seperti yogurt dan kefir.

Itulah sebabnya kolostrum dapat digunakan sebagai bahan dasar yogurt dan kefir untuk meningkatkan sifat fungsionalnya. Menurut Teddy kandungan protein pada kolostrum 5 kali lebih banyak, kandungan vitamin A dan mineral lebih kaya dibandingkan dengan air susu sapi normal. Kolostrum juga mengandung sedikit laktosa yang mengurangi resiko diare. Mengandung inhibitor trypsin, sehingga antibodi dapat diserap dalam bentuk protein. (Muhamad Fajar Ramadhan)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Pangan Lokal sebagai Pilihan Menu Berbuka dan Sahur yang Bergizi

Trubus.id–Bulan Ramadan menjadi momen istimewa untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Salah satunya dengan mengonsumsi pangan lokal...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img