Trubus.id— Kombinasi kontrol kelembapan dan produk antijamur dapat meminimalkan pertumbuhan cendawan di rumah walet. Kehadirian cendawan di sarang merugikan pemilik rumah walet.
Pasalnya, jika cendawan tumbuh di papan sirip bisa menyebabkan walet tidak mau membuat sarang di papan sirip tersebut. Akibatnya produksi sarang pun anjlok.
Menurut pemilik rumah walet di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Albertus Hendri Mulia, cendawan kapang hitam (Stachybotrys chartarum) kerap ditemukan dalam bangunan yang lembap.
Jenis lainnya yaitu cendawan Cladosporium sp. yang memicu warna sarang walet menjadi hijau, merah muda, abu-abu, dan cokelat tergantung kondisi lingkungan. Adapun kriteria sarang walet permintaan pasar berwarna putih bersih.
Jika terserang cendawan, harga sarang turun hanya 50% dari harga sarang putih. Bahkan ada konsumen yang tidak mau membeli. Paling tinggi hanya dijual Rp1 juta per kg. Bandingkan dengan harga sarang walet berbentuk mangkuk dengan kualitas baik yang mencapai Rp10 juta per kg.
“Cendawan yang tumbuh merupakan parasit bagi sarang walet karena tumbuh dengan mengambil protein dari sarang,” kata Hendri.
Hendri pun berinovasi membuat produk anticendawan. Bahkan, anticendawan itu aman jika diaplikasikan langsung pada sarang walet. “Bahan dasarnya ramah lingkungan juga aman untuk penganan (food grade) dan aman untuk sarang walet,” kata Hendri.
Hendri mengemas anticendawan berbentuk serbuk itu pada kemasan 80 gram. Menurut Hendri cara penggunaan serbuk itu relatif mudah. Peternak tinggal melarutkan satu kemasan atau 80 gram dalam 15 liter air bersih.
Setelah tercampur rata, semprotkan larutan di papan sirip yang bercendawan. Penyemprotan bisa dilakukan kapan saja. Setelah kering bersihkan papan sirip menggunakan lap kering agar spora cendawan yang mati hilang dan papan sirip lebih bersih.
“Produk itu juga odorless atau tidak berbau sehingga tidak mengganggu keberadaan walet,” kata Hendri.
Ia baru memproduksi massal pada 2023. Harganya cukup ekonomis hanya Rp50.000 per kemasan. Pemilik gedung walet di Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Willy, membuktikan produk kreasi Hendri ampuh.
Cendawan di rumah burung sirna dan si liur emas tetap betah.”Aplikasi terutama ketika rumah walet terserang jamur saja,” kata Willy. Hasil kian optimal jika aplikasi 1 kali saban bulan.
Upaya lain mencegah serangan cendawan dengan mengatur suhu dan kelembapan di rumah walet. “Apabila suhu berada kurang dari 28—29ºC dan kelembapan lebih dari 95%, pemilik rumah walet bisa membuka lubang angin atau ventilasi. Bisa juga dengan menghidupkan kipas exhaust agar sirkulasi udara lancar,” kata Willy.
Kebersihan gedung juga penting untuk meminimalisir pertumbuhan cendawan dalam rumah walet.