Trubus.id—Semula daging buah pala terbuang, kini bisa termanfaatkan menjadi aneka makanan dan minuman. Salah satunya adalah wine buah pala kreasi Hanris Barik di Kampung Beong, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara.
Aroma minuman itu menyengat. Begitu diteguk, rasa hangat langsung terasa di seluruh tubuh. Itulah sensasi wine buah pala yang menyegarkan kreasi Hanris. Sensasi itulah yang membuat para turis lokal membeli produk itu sebagai buah tangan.
Bahkan, ada turis asal Jepang yang terpincut rasa khas wine pala. “Wine pala Siau lebih enak,” ujar Hanris menirukan perkataan turis dari Negeri Sakura. Sanjungan itu bukan hanya dari turis asal Jepang.
“Turis-turis dari Swiss, Kanada, dan Jerman, juga menyukai anggur pala (begitu warga di sana menyebut nama wine pala, red) bila datang ke Siau,” kata pemilik Industri Kecil dan Menengah (IKM) Sari Fruit itu.
Menurut Hanris daging buah pala menjadi limbah karena sering tidak termanfaatkan. Hanris dan beberapa rekan mengolah daging buah pala menjadi manisan, sirop, jus, selai, dan dodol pala. Baru pada 2017, mereka mengolah daging buah pala menjadi wine.
Membuat wine pala tergolong mudah. Hanris memilah daging buah pala segar hasil panen. Ia selalu mensyaratkan kualitas pala dan menghindari buah pala yang terdapat bercak hitam lantaran mengurangi kualitas rasa.
Produsen itu lalu mencuci daging buah pala dan menggilingnya untuk mengambil sari buah. Setelah itu, baru masuk proses fermentasi dua bulan. “Kurang dari dua bulan kualitasnya kurang bagus. Makin lama masa fermentasi, hasilnya semakin bagus,” tutur mantan camat Siau Tengah itu.
Setelah itu, ia mengemas wine dalam botol kecil berkapasitas 250 ml dan botol besar isi 620 ml. Dari 5 kg daging buah pala menghasilkan 9—10 botol berukuran besar. Harga wine botol kecil Rp65.000 dan botol besar Rp75.000.
Adapun mengolah daging buah pala menjadi dodol juga terbilang mudah. Kupas kulit pala dan rendam dalam larutan garam. Tujuannya menghilangkan rasa sepat atau asam. Selanjutnya, kukus daging buah lalu haluskan memakai blender.
Setelah itu campur dengan tepung ketan dan bawang merah, lalu dimasak. Khusus pembuatan selai pala, komposisinya hanya menggunakan daging buah pala murni yang dihaluskan menggunakan blender. Kemudian ia memasaknya dengan campuran gula pasir.