Trubus.id—Harga jual pepaya kalifornia bervariasi tergantung mutu. Setidaknya ada 3 grade pepaya yang mengisi pasar yakni grade A, B, dan C. Ketiganya mempunyai kriteria masing-masing.
Pepaya grade A berbobot 0,8—1,5 kg, berbentuk lonjong sempurna, dan tanpa cacat. Pepaya berbobot dan berbentuk sama tetapi ada cacat maksimal 20% tergolong grade B. Pepaya berbentuk bulat pun termasuk kelas B. Sementara ciri pepaya grade C yaitu berbobot lebih ringan daripada kelas A dan B serta mengalami cacat lebih banyak.
Taufik Hidayat, pekebun di Kabupaten Subang, Jawa Barat, rutin memanen 100 kg pepaya kalifornia setiap pekan. Taufik mampu memanen 30—40% dengan kualitas grade A dari kebunnya. Harga jual pepaya grade A Rp6.000—Rp7.000 per kilogram. Adapun harga pepaya grade B Rp2.500—Rp3.000 per kilogram. Sementara pepaya grade C harga jualnya di bawah grade B.
Proporsi pepaya grade A yang mencapai 30—40% di kebun Taufik itu berkat perawatan intensif. Taufik membudidayakan pepaya (Carica papaya) di lahan 2 hektare (ha) dalam satu hamparan.
Total populasi mencapai 3.000 tanaman dengan umur berbeda. Rinciannya 500 tanaman berumur 1 tahun 2 bulan; 500 tanaman berumur 1 tahun; dan 2.000 tanaman berumur 10 bulan pada bulan Januari 2023.
Taufik memberikan 3—5 kg pupuk kandang per tanaman sebagai pupuk dasar. Pemupukan berikutnya saat tanaman berumur 15 hari setelah tanam (hst). Saat itu Taufik melarutkan 1 kg pupuk NPK 16:16:16 dalam 50 l air. Setiap tanaman mendapatkan 250 ml pupuk cair NPK.
Pemupukan selanjutnya 25 gram NPK per tanaman yang berlangsung setiap pekan. Adapun penyiraman sesuai kebutuhan. Saat kemarau penyiraman 2 kali sepekan. Selain itu Taufik menyemprotkan pestisida setiap pekan untuk pengendalian hama dan penyakit (HPT).
Menurut peneliti di Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Tri Budiyanti, S.P., M.Si., respon pepaya terhadap pemupukan, pengairan, serta kegemburan tanah memang sangat kentara.
“Pepaya yang tumbuh di tanah gembur serta dipupuk dan kebutuhan airnya tersedia tentu berbuah lebih cepat,” kata Tri. Sebaliknya pepaya yang dibiarkan tumbuh alami tanpa pemupukan berbuah lebih lambat karena bunga gagal menjadi buah.