Trubus.id—Pemicu terbentuknya batu ginjal yakni konsumsi makanan tinggi protein dan kalsium tanpa diimbangi dengan konsumsi air putih yang cukup. Bentuk batu pada ginjal biasanya berupa batu kalsium atau batu asam urat yang terbentuk akibat konsumsi makanan tinggi purin berlebihan.
Menurut Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania, M.Si., dunia medis mengobati batu ginjal tergantung pada ukuran, jumlah batu, dan letak batu ginjal.
Sekadar contoh, jika batu ginjal menghalangi saluran kemih, dokter menyarankan operasi. Menurut Inggrid pengobatan gagal ginjal secara medis dilakukan dengan teknik operasi atau menghancurkan batu menjadi partikel berukuran lebih kecil sehingga dapat dikeluarkan melalui saluran kemih atau pelukaan kecil di punggung.
Beragam tumbuhan obat terbukti secara ilmiah membantu menggempur batu ginjal itu. Hasil riset Apt. Truly Dian A., M.Sc. dan Apt. Susilowati, M.Sc. membuktikan daun belimbing wuluh manjur mengatasi batu ginjal.
Truly dan Susilowati periset dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional, Sukoharjo, Jawa Tengah, memberikan 0,75% etilen glikol dan 2% amonium klorida selama 10 hari. Tujuannya agar tikus mengidap batu ginjal.
Para periset itu lantas memberikan ekstrak etanol daun belimbing wuluh pada tikus jantan secara oral. Mereka memberikan dosis beragam, yakni 86,25 mg, 172,5 mg, dan 345 mg—semua per 100 g bobot tubuh satwa uji.
Dalam melalui riset praklinis itu peneliti juga menggunakan produk peluruh ginjal pabrikan sebagai kontrol positif. Pada akhir perlakuan peneliti mengambil ginjal tikus dan menganalisis rasio bobot ginjal terhadap bobot hewan uji.
Hasil riset menunjukkan, dosis terbaik untuk mengatasi batu ginjal adalah 345 mg ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi). Pada dosis itu terjadi penurunan rasio bobot ginjal tikus 15, 968%.
Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak etanol daun belimbing wuluh mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, terpenoid, fenolik, dan minyak asiri. Menurut Truly dan Susilowati senyawa aktif yang paling berpengaruh meluruhkan batu ginjal yakni flavonoid.
“Flavonoid meningkatkan urinasi dan meningkatkan laju filtrasi glomerulus. Filtrasi glomerulus menyebabkan zat-zat nefrotoksik dalam ginjal menjadi lebih cepat dikeluarkan akibat aktivitas urinasi yang meningkat,” kata Truly.
Urinasi itu meminimalkan terjadinya akumulasi kalisum oksalat yang terbentuk pada tikus akibat pemberian inducer etilen glikol dan amonium klorida. Riset ilmiah itu membuktikan keampuhan daun belimbing wuluh mengatasi batu ginjal sekaligus menjadi kabar baik bagi penderitanya.