Trubus.id—Jamblang atau duwet (Syzygium cuminii), petai cina alias lamtoro (Leucaeana glauca), pulai (Alstonia scholaris), dan lidah buaya (Aloe vera) antara lain herbal untuk menjaga gula darah.
The Illustrated Medicinal Plants of Taiwan Vol. 4 menyebutkan, buah, biji, dan kulit jamblang mengandung asam betulinat, eugianin, friedelin, epifriedelanol, ß-sitosterol, asam asetil oleanolat, asam elagat, mirisetin, cyaniding rhamno-glucoside, petunidin, maluidin, dan jambolin.
Menurut Dorling Kindersley dalam The Encyclopedia of Medicinal Plants, senyawa kimia yang dikandungnya merangsang pankreas memproduksi insulin dengan efek mengurai gula darah.
Petai cina mengandung alkaloid ferrodxin, D-ononitol, leucenol, quercetagetin, dan patuletin. Kulit batang pulai mengandung polifenol, flavonoid, saponin, detamin, echitamine, dan zat pahit: echicerine, echitine, dan echeretine.
Sementara, lidah buaya kaya aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloemodin, aloenin, dan aloesin.
Senyawa pahit yang dikandung ketiga bahan itu berfungsi merangsang pankreas memproduksi insulin untuk mengurai gula dalam darah. Namun, masing-masing memberikan efek berbeda terhadap pasien penggunanya.
Jamblang misalnya, meski hanya sedikit memberikan efek menurunkan gula darah, tetapi akan mengurangi frekuensi buang air kecil. Petai cina memberikan efek buruk bagi pasien yang pigmen akar rambutnya lemah.
Lidah buaya yang bersifat dingin akan meredam sifat panas petai cina sehingga mengurangi efek rontok rambut bagi pasien. Sedangkan pulai akan berefek racun jika diberikan dalam dosis berlebihan. Karena itu tak baik digunakan secara tunggal.