Friday, January 24, 2025

Jambu Mete Andal Atasi Hipertensi

Rekomendasi
- Advertisement -

Daun jambu mete terbukti menurunkan hipertensi.

Daun jambu mete berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi.
Daun jambu mete berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi.

Sebanyak 1,6-miliar orang setara 29% penduduk di seluruh dunia bakal mengidap hipertensi. Itu prediksi Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2025. Sementara itu berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 2013, hipertensi merupakan penyakit dengan prevalensi tinggi yaitu 25,8%. Jika jumlah penduduk Indonesia 252-juta jiwa maka terdapat 65-juta jiwa yang menderita hipertensi.

Prevelensi tertinggi terjadi di Provinsi Bangka Belitung yaitu 30,9% atau 426.655 jiwa. Sementara itu prevelensi terendah terjadi di Papua yaitu 16,8%. Menurut mantan ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Prof dr Rully MA Roesli MD PhD FINASIM, hipertensi sering disebut sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam. Itu karena orang yang mengalami hipertensi alias tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala.

Konsumsi garam
Pengidap hipertensi baru menyadari setelah terjadi komplikasi seperti munculnya penyakit jantung. Seseorang dikatakan terkena darah tinggi saat tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Pengukuran itu biasanya dua kali dengan interval 5 menit dalam keadaan tenang atau cukup istirahat. Sementara tekanan darah normal berkisar 120/70 mmHg.

dr Dito Anurogo di Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
dr Dito Anurogo di Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Menurut Rully setiap tekanan darah 20 mmHg/10mmHg meningkatkan risiko komplikasi serangan jantung dan stroke sampai 2 kali lipat. Menurut dr Dito Anurogo di Tangerang Selatan, Provinsi Banten, beberapa faktor terjadinya hipertensi primer yaitu usia, obesitas, genetik, dan diet tinggi natrium atau garam. “Mengonsumsi garam lebih dari 3.000 mg per hari dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi,” ujar Dito.

Itu karena garam meningkatkan volume darah. Garam mampu menyedot cairan dari luar pembuluh darah sehingga masuk ke dalam pembuluh darah. Selain itu depresi atau stres dan makanan berlemak juga meningkatkan risiko hipertensi. Stres membuat pembuluh darah menegang sehingga kurang lentur saat aliran darah meningkat. Sementara makanan berlemak menimbulkan plak di dalam pembuluh darah yang mengakibatkan pembuluh darah menyempit.

Jika tidak segera ditangani hipertensi dapat menyebabkan kematian. “Hipertensi dapat menjadi komplikasi dan menyebabkan beberapa penyakit seperti jantung dan stroke,” ujar dokter yang sedang menempus pendidikan spesialis di Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada itu. Peningkaatan risiko itu saat tekanan darah di atas 115/75 mmHg pada semua kelompok usia. Biasanya dokter akan menyarankan untuk modifikasi pola hidup pada penderita hipertensi.

Modifikasi pola hidup itu seperi pembatasan konsumsi garam dan penurunan bobot tubuh. “Setiap penurunan bobot 1 kg, tekanan darah berkurang sekitar 0,5 hingga 2 mmHg,” ujar Dito. Selain mengubah pola hidup, konsumsi daun jambu mete yang berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi. Itu hasil riset Yudo Prihanto dan rekan dari Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

Tekanan turun

Makanan berlemak meningkatkan risiko hipertensi.
Makanan berlemak meningkatkan risiko hipertensi.

Dalam riset ilmiah itu, Yudo dan rekan melibatkan 30 tikus putih berumur 12 pekan berbobot 200—250 gram. Mereka menginduksi NaCL 4% sebanyak 3 ml selama 2 pekan untuk meningkatkan tekanan darah tikus. Dampaknya tekanan darah semua kelompok meningkat sebesar 13/15 mmHg pada kelompok kontrol, 33/27 mmHg (kontrol negatif), 25/23 mmHg (I), 24/21 mm/Hg (II), dan 21/25 mm/Hg (III).

Sebab, garam pemicu vasokontriksi atau kondisi pembuluh darah saat berkontraksi dan menyempit sehingga aliran darah tertahan dan seakan-akan tekanan darah meningkat. Kemudian Yudo memberikan ekstrak daun jambu mete sesuai dosis masing-masing kelompok perlakuan selama 30 hari. Pengukuran tekanan darah setiap tiga hari sekali selama 28 hari. Hasilnya pada pengukuran terakhir tekanan darah turun.

Tekanan darah kelompok yang mengonsumsi 25 mg ekstrak daun jambu mete per kg bobot tubuh turun sebanyak 13/18 mmHg. Adapun tekanan darah kelompok yang mengonsumsi 50 mg ekstrak turun sebanyak 18/19 mmHg, dan pengonsumsi 100 mg ekstrak (19/20 mmHg). Tekanan darah turun karena kandungan flavonoid pada daun jambu mete. Flavonoid dalam makanan berefek antihipertensi karena dapat menghambat enzim pengubah angiotensin.

Flavonoid yang terkandung dalam daun jambu mete Anacardium occidentale merupakan zat penghambat Angiostensin Conventing Enzyme (ACE). Zat itu mencegah pengubahan enzimatis dari angiostesin I menjadi II serta mengurangi daya tahan pembuluh perifer dan vasodilatasi tanpa menimbulkan retensi garam. ACE juga menyebabkan natriutesis yaitu eksresi ion natrium dalam urin dan dieresis yang membantu efek penurunan tekanan darah.

564_-37Herbalis di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Ujang Edi, kerap memanfaatkan dan meresepkan daun jambu mete sebagai herbal. Ujang mengatakan, salah satu khasiat daun jambu mete untuk menurunkan tekanan darah. “Daun jambu mete yang masih muda juga enak untuk lalapan,” ujar Ujang. Ia memilih daun muda, berwarna kemerahan, biasanya berada di pucuk cabang. Jemur daun muda itu pada pagi hari pukul 10.00 selama 2 hari hingga layu.

Penjemuran untuk menghilangkan getah pada daun. Setelah itu masukkan 10—15 daun yang sudah layu ke 1 liter air mendidih selama 5 menit. “Pasien hipertensi dapat mengonsumsi rebusan daun itu sebanyak dua cangkir pada pagi dan sore,” ujar Ujang. Menurut herbalis itu air rebusan daun jambu mete mirip dengan teh tetapi tidak memiliki rasa atau hambar. Air rebusan itu juga lebih baik dikonsumsi saat masih hangat. (Ian Purnama Sari).

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Aplikasi Anyar Pendeteksi Varietas Cabai

Trubus.id–Tim peneliti di Pusat Riset Sain Data dan Informasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Balai Pengujian Standar...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img