Monday, March 3, 2025

Kanker Nasofaring

Rekomendasi
Jamur maitake mempercepat penyembuhan kanker nasofaring
Jamur maitake mempercepat penyembuhan kanker nasofaring

Sakit kepala menjadi keseharian Akhiong di Kota Denpasar, Provinsi Bali, sejak 1998. Semula ia menganggap sakit kepala itu sekadar penyakit ringan yang bakal sembuh dengan sendirinya. Alih-alih sembuh, sakit kepala pria berusia 52 tahun itu justru makin kerap kambuh. Ia bahkan mengidap sakit kepala selama 4—5 hari dan dalam sebulan sedikitnya ia mengidap 3 kali sakit kepala. Akhiong juga pernah pingsan saking nyerinya sakit kepala itu.

Setelah tiga pekan tak kunjung sembuh, akhirnya ia memeriksakan diri ke dokter umum di sebuah rumah sakit di Kota Denpasar, Bali. Saat konsultasi, dokter belum menemukan jenis penyakit yang menyerang Akhiong. Dokter memberikan obat untuk meredakan penyakitnya itu. Bukan kesembuhan yang ia dapatkan, melainkan pusing berat dan panas yang makin tinggi disertai rasa seperti tercekik di tenggorokan.

Kanker nasofaring
Sakit itu sempat menghilang, tapi tak beberapa lama muncul kembali disertai mimisan yang keluar setiap bulan. Keruan saja ia khawatir dengan penyakitnya itu, sehingga memeriksakan diri kembali ke dokter spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT). Setelah menjalani pemeriksaan secara menyeluruh beserta biopsi, barulah dokter mendiagnosis Akhiong. Gangguan kesehatan itu ternyata kanker nasofaring stadium 3 akhir.

Kanker nasofaring tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Dokter THT pula yang kemudian merujuk Akhiong ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto di Jakarta Pusat. Pada Oktober 2017, ayah 3 orang anak itu menjalani rawat inap di RSPAD Gatot Soebroto. “Dua belas hari setelah dirawat, panas di tenggorokan sudah mulai berkurang,” ujar Akhiong. Secara berangsur-angsur bengkak di leher pun mulai hilang. Kanker nasofaring tumbuh di rongga belakang hidung hingga menyebar ke kelenjar leher dan otak.

Menurut Profesor dr. Karmel L. Tambunan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, salah satu penyebab kanker nasofaring adalah virus epstein barr. “Virus itu juga ditemukan pada penyakit herpes,” ujar Karmel. Salah satu pemicu karsinoma nasofaring adalah konsumsi makanan berpengawet seperti makanan cepat saji dan mi instan. Selain itu makanan berkadar garam tinggi atau pengasapan juga dapat memicu kanker.

Contoh bahan pangan berkadar garam tinggi adalah ikan asin. Menurut Karmel zat nitrosamin dalam ikan asin mengaktifkan virus epstein barr. Untuk menghambat penyebaran sel kanker, Akhiong menjalani kemoterapi 6 kali dan melakukan penyinaran 35 kali pada 2017. Setelah kemoterapi pertama dan penyinaran ke-5, tubuh pria kelahiran Jakarta, 7 Oktober 1966 itu justru makin lemah. “Lidah dan mulut penuh sariawan. Kulit pun kering dan banyak memunculkan flek hitam,” ujarnya.

Akhiong juga kehilangan nafsu makan sehingga bobot tubuhnya menyusut 5 kg dari 67 kg menjadi 62 kg. Sayangnya efek samping kemoterapi dan penyinaran terasa ngga bisa makan, susah untuk menelan,” kata Akhiong. Ia hanya bisa memakan bubur saring. Nafsu makannya hilang, tubuhnya makin kurus tergerus penyakit. Akibatnya, daya tahan tubuh melemah, ia mudah lelah.

Jamur maitake
Gangguan kesehatan Akhiong amat beragam. Belum lagi gejala sesak napas yang membuatnya sering terjaga di tengah malam. “Pokoknya tak nyenyak tidur,” ujarnya. Pada 21 November 2017 seorang rekan, menyarankan Akhiong mengonsumsi suplemen berupa kaplet jamur maitake. Kebetulan sang rekan menyimpan produk kaplet bubuk jamur maitake dan kapsul yang mengandung MD-Fraction.

Tanpa banyak bertanya Akhiong langsung mengonsumsi 2 kapsul itu dengan harapan kondisi membaik. Pria 51 tahun itu mengonsumsi kaplet bubuk jamur maitake atau Super Maitake 3 kali sehari masing-masing 2 kapsul. Selain itu ia juga mengonsumsi kaplet MD-Fraction 2 kali sehari pada pagi dan sore masing-masing 2 kapsul. Dua pekan kemudian tanda-tanda perubahan mulai terlihat. Akhiong merasa lebih bugar dan nyaman.

Produk -produk ekstrak jamur maitake di Indonesia: Vitacare Super Maitake ,MD-Fraction
Produk -produk ekstrak jamur maitake di Indonesia: Vitacare Super Maitake ,MD-Fraction

Itulah sebabnya ia kembali memeriksakan diri. Dokter yang memeriksa terkejut dan tidak percaya karena bekas operasi bersih sama sekali dari sisa sel kanker dan pulih dengan cepat. “Kulitnya mulai kelihatan segar,” ujarnya. Wajahnya yang semula hitam mulai memutih kembali. Dua bulan setelah konsumsi MD-Fraction dan Super Maitake, hasilnya sungguh menggembirakan. Nafsu makannya juga kembali normal ditandai bobot tubuh yang meningkat.

Sejak sakit, bobot tubuhnya susut hingga 15 kg dari 67 kg menjadi 52 kg. “Sekarang badan terasa segar dan bobot tubuh sudah bertambah 5 kg,” ujar Akhiong. Saat ini bobot tubuhnya naik 5 kg menjadi 57 kg. Akhiong juga tidak pernah merasa lemas setelah menjalani kemoterapi dan radioterapi atau penyinaran. Ia pun tidak mengalami kerontokan setelah konsumsi MD-Fraction dan Super Maitake.

Akhiong menderita kanker nasofaring yang cepat pulih dengan konsumsi MD-Fraction dan Super Maitake
Akhiong menderita kanker nasofaring yang cepat pulih dengan konsumsi MD-Fraction dan Super Maitake

Sampai sekarang, Akhiong rutin mengonsumsi kaplet maitake. Pemeriksaan bulanan yang hingga Januari 2018 rutin ia lakukan selalu menampilkan peningkatan kesehatan dari kanker nasofaring. Saat ini ia fokus pada kesembuhan mata sebelah kirinya yang membengkak akibat sel kanker nasofaring yang menyebar. Bagaimana duduk perkara maitake membantu penyembuhan penderita kanker?

Jamur maitake kaya akan kandungan nutrisi yang memiliki manfaat penting bagi kesehatan. Senyawa aktif polisakarida yang disebut dengan D-Fraction pada jamur maitake memiliki efek fisiologis dalam membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat membantu menghambat perkembangan sel kanker dan membantu meminimalkan efek samping dari kemoterapi. Salah satu rekomendasi para dokter, pengobatan herbal yang dapat dikonsumsi pengidap kanker adalah produk suplemen maitake.

Berdasarkan penelitian ilmiah, suplemen yang dibuat dari jamur maitake ini memiliki khasiat untuk mengatasi kanker. “Sejak zaman dahulu di Jepang, jamur maitake telah dikenal untuk kesehatan, salah satunya kanker,” ujar Product Manager PT Multicare Mitra Sejahtera Gunawan. Tidak hanya kanker, jamur maitake juga terbukti menyembuhkan penyakit lain seperti alergi.

Beta-glucan
Ekstrak jamur maitake Grifola frondosa mengandung beta-glucan yang ampuh mencegah serangan sel kanker pada manusia. Beta-glucan merupakan partikel polisakarida alami yang diambil dari dinding sel jamur maitake yang memiliki karakter tidak larut. Ekstrak polisakarida dari jamur maitake dengan konsentrasi 100 μg per ml mampu meningkatkan efektivitas ekstrak jamur maitake menjadi 14,3%.

Beta-glucan terikat pada permukaan sel darah putih yang memungkinkan sel memiliki efektivitas yang lebih ampuh dalam menyerang bakteri, virus, dan sel kanker nasofaring.

Beta-glucan bertugas untuk menempel pada permukaan antibodi, makrofag, dan sel Natural Killer (NK) guna mengaktifkan dan mengkoordinasikan untuk menyerang sel kanker nasofaring sehingga memberikan respons kekebalan yang jauh lebih kuat dan lebih efektif. Aktivitas Beta-glucan ini tidak menyebabkan efek samping dan dapat mengurangi efek samping akibat kemoterapi. (Tiffani Dias Anggraeni/Peliput: Muhammad Awaluddin)

Previous article
Next article
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Daya Tarik Padi Jarwo

Hamparan sawah untuk budidaya padi jajar legowo menjadi daya tarik wisatawan. Trubus.id-“Mulyaharja ini surga tersisa di Kota Bogor.” Muhammad Khoerudin...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img