Trubus.id — Mereka tak kasat mata, hidup berdampingan dengan sirsak. Mereka adalah mikrob endofit seperti kapang yang bersimbiosis mutualisme dengan jaringan-jaringan tanaman. Meski berukuran amat kecil, kapang berkhasiat besar antara lain mengatasi keganasan sel kanker servik dan kanker kolon.
F. R. Arifni dan tim dari Departemen Biokimia, Institut Pertanian Bogor, membuktikan hal itu. Penelitian mereka bertujuan mengetahui kemampuan ekstrak etil asetat kapang endofit daun sirsak sebagai bahan antikanker terhadap sel kanker serviks dan kolon secara in vitro.
Arifni juga mengidentifikasi toksisitas kapang endofit terhadap sel normal secara in vitro. Selain itu, peneliti mengidentifikasi senyawa bioaktif ekstrak etil asetat kapang endofit dengan Gas Chromatograph-Mass Spectrometer (GC-MS).
Hasil penelitian menunjukkan sepuluh ekstrak etil asetat isolat kapang endofit daun sirsak memiliki aktivitas sitotoksisitas yang berbeda-beda terhadap sel kanker serviks (sel HeLa) dan sel kanker kolon (sel WiDr).
Hasil pengujian menunjukkan ekstrak kapang endofit daun sirsak dari Cianjur (Sir-CA1), Garut (Sir-G2), dan Sukabumi (Sir-SM2) menghasilkan nilai penghambatan IC50 terbaik dibanding ekstrak kapang endofit lainnya.
Kapang endofit asal daun sirsak itu memiliki beragam senyawa alkaloid (hexahydro-3- (2-methylpropyl)-pyrrolo[1,2-a]pyrazine-1,4- dione, dan hexahydropyrrolo[1,2-a]pyrazine1,4-dione), serta asam lemak tak jenuh ganda (9,12-octadecadienoic acid (Z,Z)).
Senyawa-senyawa itulah yang memicu apoptosis alias program bunuh diri pada sel kanker. Sejatinya, apoptosis merupakan bentuk kematian sel.
Namun, sel kanker dapat menghindari apoptosis dengan cara mengeblok jalur apoptosis. Itulah sebabnya sel kanker berbeda dari sel normal karena terus tumbuh dan mereplikasi diri. Sinyal pertumbuhan diperlukan sel kanker agar sel terus membelah.
Celakanya, sel kanker terhindar dari kematian karena mengeblok jalur terjadinya apoptosis di dalam sel. Oleh karena itu, sel kanker menghindar dari mekanisme apoptosis alias program bunuh diri sel.
Senyawa tertentu dalam kapang endofit daun sirsak mampu memicu apoptosis pada sel kanker ketika mengalami kerusakan. Ia melakukan bunuh diri sel. Pada saat itulah sel kanker keok alias kalah menghadapi senyawa metabolit sekunder dalam kapang endofit asal daun sirsak. Ketika kanker kalah, berarti kondisi penderita kanker terus membaik hingga sembuh.
dr. Paulus Wahyudi Halim, Med., Chir., dokter sekaligus herbalis di Serpong, Kotamadya Tangerang Selatan, Banten, meresepkan daun sirsak untuk 19 jenis kanker seperti kanker payudara, usus, dan paru-paru. Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Degli Studi Padova, Italia, itu meresepkan daun sirsak secara majemuk.
Tujuannya, agar kinerja tanaman obat sinergis, hasilnya maksimal, dan menetralisir efek samping. Daun sirsak salah satu herbal yang mengandung senyawa bioaktif sebagai antioksidan.
Senyawa itu berperan penting dalam pengobatan kanker. Menurut Akhmad Endang Zainal daun sirsak memiliki aktivitas antioksidan kuat.