Trubus.id — Suara gemercik air dan ikan-ikan diskus yang berenang meliuk indah membuat Denny Wahyudi, S.Pd., terhanyut. Denny Cagur—nama populer Denny Wahyudi—acap kali menikmati suasana alam yang tersaji dalam kotak kaca di ruang tamu rumahnya. Itulah akuarium anyar Denny Cagur yang mengusung konsep hutan pinus.
Komedian kondang itu rutin memberi pakan untuk ikan-ikan kesayangannya pada pagi hari. Begitu pula saat pulang syuting, Denny melepas penat dengan menikmati akuarium diskus.
Bagi Denny, menikmati liukan diskus mampu mengatasi penat. Bukan hanya Denny Cagur yang menikmati keelokan ikan-ikan asal Amerika Selatan itu. Anak-anak dan istrinya, Shanty Widihastuti, turut menikmati keelokan diskus.
Akuarium anyar itu merupakan hadiah untuk perempuan yang dinikahinya pada 15 Januari 2006. Itulah sebabnya hiasan akuarium sesuai karakternya yang menyukai alam dan kesejukan.
Shanty memilih konsep hutan tusam (Pinus mercusii) karena mengingatkan kampung halamannya. Kotak kaca berukuran 180 cm × 60 cm × 70 cm menjadi partisi antara ruang tamu dan ruang makan di rumah Denny Cagur.
Tentunya diskus jingga dengan bar hitam yang berkeliaran di dalamnya menambah cantik akuarium yang selesai dibuat pada pertengahan 2020. Akuaskap milik pria 44 tahun itu hasil karya tim Aquair Indonesia. Mereka mendesain akuarium milik Denny menjadi tank diskus alias mega glasspond.
Alumnus Universitas Negeri Jakarta itu menggemari ikan pipih. Semula, Denny kerap membeli diskus di pasar ikan hias Jakarta Pusat dan menempatkannya di akuarium polos.
Denny ingin mewujudkan mimpi Shanty memiliki akuarium diskus berkonsep hutan pinus. Oleh karena itu, Denny meminta tim Aquair Indonesia dan Zora Discus untuk mendesainnya.
Para perancang memasukkan 10 diskus san merah dengan stress bar tebal ke akuarium itu. Mereka memilih san merah karena seperti harimau yang berkeliaran di hutan. Adapun jumlah 10 ekor diskus terinspirasi dari tanggal lahir Shanty, 10 Januari.
Beragam tanaman akuaskap menghiasi akuarium diskus milik Denny. Di area dasar tumbuh tenelus (Helanthium tenellum), Valisneria nana di sisi kiri, serta anubias (Anubias barteri) dan Cryptocorine sp. mempertegas warna hijau di area dasar. Tanaman-tanaman itu disesuaikan dengan suhu ikan diskus yakni 28°C.
Selain tanaman-tanaman tadi, akuarium diskus juga berhias kayu asam. Seolah-olah seperti pohon tusam yang menjulang tinggi. Konsep yang ditonjolkan adalah pohon besar seperti di hutan pinus sungguhan.
Beberapa area dasar berhias dengan pasir dan bebatuan sehingga terkesan natural seperti di habitatnya. Penggabungan akuaskap dan ikan diskus memiliki tantangan tersendiri, termasuk dalam perawatan. Denny merawat akuarium dengan mengganti air sepekan sekali. Ia mengganti volume air 50 persen. Pantas saja air akuarium tampak selalu jernih.