Trubus.id — Berbagai negara menyukai kayu sengon dari Indonesia, seperti Amerika dan Jepang. Mereka menyenangi hasil kayu dari tanaman yang cepat diperbarui. Selain itu, sengon bisa dimanfaatkan menjadi beragam produk seperti furnitur, pelapis dinding, dan sekat dinding.
Menurut Prof. Dr. Ir. Yusuf Sudo Hadi, M.Agr., dosen di Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, permintaan kayu sengon dari Jepang sudah sejak 1980-an.
Jepang menyukai kayu lapis asal sengon lantaran ringan dan warnanya relatif cerah dibanding jenis kayu lain. Banyak pengembang asal Jepang tertarik membeli kayu sengon asal Indonesia.
Kelebihan lain sengon, kata Yusuf, kayunya bagus untuk mengisolasi suara dan panas. Di Jepang, kayu lapis berbahan sengon diolah menjadi tatami atau penutup lantai. Alas berbahan kayu sengon akan menghangatkan ruangan.
Kayu sengon itu berpadu dengan wol sebagai karpet. Sangat bermanfaat membantu menghangatkan, terutama saat musim dingin. Tren di dalam negeri pun sama, kini sekat dinding banyak yang menggunakan kayu, dominannya jenis sengon.
Alasannya karena lebih praktis dan ekonomis. Pemanfaatan sekat kayu itu terutama di perkantoran, rumah sakit, pertokoan, dan pusat perbelanjaan.
“Kelebihannya mudah untuk memasang dan mengubah tata ruang jika ingin mengalihfungsikan ruangan,” katanya.
Yusuf memprediksi 10–20 tahun lagi pun industri kayu masih terus tumbuh. Indikatornya, permintaan selalu tumbuh sejak 1980-an. Teknologi pascapanen kayu dalam negeri sudah siap memenuhi kriteria produk mancanegara.
Menurut Yusuf, teknologi meningkatkan kekuatan sengon pun bisa dilakukan. Caranya densifikasi atau dipadatkan. Cara itu sudah lazim untuk memperkuat kayu sengon.