Friday, March 29, 2024

Kendala Berbisnis Jahe

Rekomendasi
- Advertisement -

Tantangan berbisnis jahe merah tidak sedikit. Harga rimpang yang mahal membuat supir dan kernet truk pengirim jahe merah tergiur mencatut muatan mereka. Pengolah jahe merah di Kota Tangerang, Darul Mahbar, mengalami hal itu pada November 2020. Ia membeli delapan ton jahe merah dari suatu daerah. Sesampainya di tempat Darul, penimbangan ulang menunjukkan susut lebih banyak daripada biasa. “Penyusutan pasti terjadi karena rimpang mengandung air. Untuk 8 ton susutnya paling 100 kg,” katanya. Yang terjadi, saat itu bobot pengiriman kurang 250 kg.

Pekerja Darul menemukan pisau pemotong dan tali di salah satu karung. Modusnya, awak truk membuka ikatan karung, mengambil sebagian isinya, lalu mengikat kembali. “Istilahnya sopir ‘kencing’ di jalan. Muatan mereka ambil untuk dijual sendiri,” katanya. Dengan harga Rp20.000 per kg, awak truk mendapat tambahan Rp500.000. Sejak itu ia pilih-pilih truk, memeriksa lebih teliti setiap ada kiriman datang, dan memastikan bobot pengiriman dari penjual.

Saat awal pandemi korona pada Maret—April 2020, harga jahe merah di pasar melambung menjadi Rp55.000—Rp100.000 per kg. Di kebun pun angkanya fantastis, Rp35.000 per kg. Akibatnya pekebun tergiur panen muda. “Rimpang 6—7 bulan mereka panen,” kata pemasok jahe merah dari Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jhon Mora Warman Girsang. Efeknya pengolah berteriak karena bobot susut 30—40%. Menurut Jhon, sejatinya pekebun juga tidak suka karena bobot panen minim. Hal itu tertutup oleh harga yang hampir dua kali lipat normal.

Aksi aji mumpung itu memunculkan anggapan kualitas rimpang jahe merah medan—semua jahe merah dari Sumatera Utara digeneralisasi sebagai jahe medan—rendah karena panen muda. Untungnya tindakan itu hanya eforia sesaat. Begitu harga terkoreksi, pekebun pun kembali panen tua. Jhon giat meluruskan kabar miring itu melalui media sosial sehingga kini pembeli kembali berdatangan. (Argohartono Arie Raharjo)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Teknik Budidaya Benih Kentang Bertingkat Di Kabupaten Karo : Panen Hingga 40 Ton Umbi Kentang Per Hektare

Trubus.id— Budidaya kentang bertingkat meningkatkan produksi benih. Itulah yang dirasakan penangkar benih kentang di Desa Bukit, Kecamatan Dolat Rayat,...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img