Trubus.id—Beras hitam sohor sebagai pangan sehat. Kadar vitamin, mikroelemen, dan asam amino beras hitam lebih tinggi dibanding beras biasa. Flavonoid yang terkandung dalam pigmen hitamnya lima kali lebih besar dibanding beras biasa.
Penelitian Dr Zhimin Xu dari Universitas Louisiana di Amerika Serikat mengungkap, sesendok beras hitam memiliki kandungan antosianin lebih banyak dibanding blueberry. Selain itu, kandungan gulanya rendah, tinggi serat, dan mengandung vitamin E.
Khasiat lain yakni berpotensi mengurangi insomnia menahun. Warga di Kabupaten Malang, Yumna—bukan nama sebenarnya—menjatuhkan pilihan pada pengobatan alami untuk mengatasi insomnia. Ia mengonsumsi segenggam beras hitam untuk santap siang dan malam.
Ia menanak beras hitam menjadi nasi. Penyuka olah raga tenis itu mengombinasikan dengan lauk pauk daging, ikan, tempe, tahu, dan sayur mayur. Menjelang tidur, ia menikmati secangkir seduhan beras hitam.
Ia mengambil sesendok beras hitam lalu memasukkannya ke dalam gelas berukuran 240 ml. Kemudian, ia menuangkan air panas dan mendiamkannya sejenak hingga air berubah hitam. Sementara itu, pagi hari, Yumna hanya mengonsumsi buah-buahan segar.
Enam bulan pascakonsumsi beras hitam, Yumna merasakan bisa tidur seperti orang normal. Wajah yang sayu pun berubah menjadi cerah. “Sejak rutin mengonsumsi beras hitam tubuh senantiasa bugar dan tidak gampang sakit,” ujarnya.
Menurut dokter dan herbalis di Tangerang Selatan, Banten, dr Prapti Utami, penderita insomnia biasanya mengalami penurunan konsentrasi. “Kebutuhan tidur yang minim menyebabkan sel-sel tubuh bekerja tidak optimal,” ujar dokter alumnus Universitas Diponegoro itu. Ia menuturkan insomnia tidak berbahaya bila tubuh mampu beradaptasi.
Pasien dapat mengimbangi dengan asupan nutrisi yang tepat bagi tubuh. Dokter biasanya meresepkan obat yang membantu relaksasi syaraf sehingga pasien cepat tidur. Namun, insomnia menahun akan memicu maladaptasi yaitu adaptasi tubuh terhadap hal yang tidak semestinya.
Contohnya, seseorang yang pendarahan akan mengalami anemia, tetapi karena sudah terbiasa maka dengan kadar haemoglobin paling rendah pun masih sanggup berjalan normal. “Maladaptasi sangat berbahaya, tetapi tubuh terlanjur terbiasa dengan kondisi yang salah itu,” ujar Prapti Utami.
Pakar neurologi dari Loyola University Medical Centre, Amerika Serikat, Jasvinder Chawla MD MBA, mengungkapkan 95% warga Amerika Serikat pernah mengalami insomnia. Gangguan tidur itu kerap ditemui pada wanita, paruh baya, dan pasien pengidap penyakit medis.
Di kalangan herbalis, beras hitam memang andal mengatasi beragam gangguan kesehatan, tetapi belum ada yang meresepkan untuk mengatasi insomnia. Herbalis di Bintaro, Tangerang Selatan, Lukas Tersono Adi, memanfaatkan beras hitam untuk mengatasi diabetes, kolesterol, hipertensi, dan kesemutan.
Segelas air seduhan beras hitam setiap hari juga dapat melancarkan peredaran darah. “Jika tidak menemukan beras hitam pasien bisa mengganti dengan ketan hitam,” ujarnya.