Trubus.id— Aktivitas seksual pria umumnya dimulai dengan adanya gairah (libido) bila mendapat rangsangan akan diikuti dengan ereksi. Bila aktivitas ini diteruskan maka akan terjadi ejakulasi dan orgasme. Seseorang dapat mengalami tidak adanya gairah seksual walaupun sebenarnya fungsi ereksinya baik.
Sebaliknya, ada seseorang memiliki gairah yang cukup tapi tidak dapat ereksi, hal inilah yang dinamakan dengan disfungsi ereksi (DE). Ada pula yang dapat ereksi dengan baik tapi terjadi ejakulasi yang terlalu cepat. Keadaan ini yang dinamakan dengan ejakulasi dini.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh National Institute of Health disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan mempertahankan ereksi yang cukup untuk senggama. Faktor yang menyebabkan timbulnya DE seperti gaya hidup tidak sehat, merokok, minuman keras, makanan berlemak, junkfood, dan polusi.
Sebagian orang percaya mengonsumsi “obat kuat” mengobati gangguan DE. Masalahnya penggunaan obat kuat yang salah (misal herbalnya palsu atau dicampur dengan senyawa kimia) merusak tubuh. Akibatnya dapat merusak fungsi otak, daya pikir menjadi lemah dan lambat. Parahnya, jika tekanan di otak tidak kuat, memicu stroke.
Salah satu herbal untuk mengatasi disfungsi ereksi yakni Sanrego atau kemaitan atau maitan (Jawa), bungkus kusu (Maluku). Secara empiris kerabat jeruk itu dimanfaatkan sebagai pemacu gairah setelah seorang peternak di Desa Sanrego, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, takjub melihat kudanya menjadi lebih perkasa.
Kuda itu melampiaskan hasrat seksualnya pada kuda-kuda betina di sekitarnya. Ternyata turangga alias kuda itu mengkonsumsi daun sanrego. Sejak saat itulah sanrego populer sebagai afrodisiak. Selain itu, sanrego secara turun temurun dimanfaatkan oleh kaum lelaki di Kecamatan Pallatae, Sulawesi Selatan sebelum pergi berburu dan ke ladang agar tubuh tetap bugar.
Manfaat lainnya, mengatasi penyakit kulit dan bengkak. Tanaman obat anggota famili Rutacea itu mengandung senyawa golongan alkaloid dan terpenoid. Kedua senyawa itu diduga kuat sebagai pemicu afrodisiak. Menurut Sidney Goodwin, periset di National Heart Institute, sanrego mengandung sekitar 10 jenis alkaloid dan quinolin.
Dr. Subagus Wahyuono, peneliti di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Melalui riset invivo, ia membuktikan ekstrak sanrego berdosis 200 mg mampu meningkatkan efek koitus pada tikus sebesar 85,2%. Sebelum melakukan koitus, juga terjadi peningkatan 94,9% fase climbing—tikus jantan menaiki tikus betina—dan 84,2% fase introduction—kedua tikus saling mendekati.
Sanrego Pembangkit Gairah Seksual
Resep 1
Siapkan serbuk sanrego. Cara membuat: Seduh satu sendok makan serbuk sanrego dengan air panas. Lima menit sesudahnya, seduhan disaring dari ampas. Ampas sanrego masih bisa digunakan untuk 2 kali seduhan. Untuk mengurangi rasa pahit, bisa ditambahkan gula pasir atau madu. Minum 3 kali dalam sehari.
Resep 2
Bahan terdiri dari 20 g sanrego, 10 g adas hitam Foeneculum vulgare, 15 g klapet Trigonella foenum-graecum, 15 g pranajiwa Sterculia foetida , 15 g akar gentian Gentiana lutea, 15 g akar valerian Valeriana officinalis.
Cara membuat: Semua bahan itu ditumbuk halus hingga bercampur sempurna. Untuk sekali konsumsi seduh satu sendok teh campuran serbuk itu dengan air panas. Setelah dingin ramuan itu diminum 2 kali sehari pagi dan sore sebelum atau sesudah makan. Supaya lebih sedap, ramuan bisa ditambah sebutir telur ayam dan jeruk nipis.