Wednesday, December 11, 2024

Krisan di Dataran Rendah Tetap Berbunga

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id—  Menurut peneliti dari Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Suryawati, S.T.P., M.Si. dan Dr. Ridho Kurniati, S.P., M.Si., pehobi selayaknya memperhatikan jenis krisan dan lokasi penanaman sebelum merawat krisan.

Suryawati menuturkan, pehobi di dataran rendah sebaiknya menanam krisan yang adaptif dengan suhu lingkungan yang cenderung panas. Sebagai contoh krisan varietas Swarna Kencana dan Maruta.

Perlakuan intensif selama budi daya pun wajib diberikan seperti pemasangan jaring dan penyinaran. Suryawati menanam krisan Swarna Kencana dan Maruta di lahan seluas 18 m². Lokasi lahan di dataran rendah berketinggian 120 meter di atas permukaan laut.

Ia membangun rumah tanam sederhana dan membagi lahan menjadi 2 bedengan. Setiap bedengan berukuran 3 m x 3 m. Populasi tanaman sebanyak 100 bibit per m². Jaring nilon berfungsi mengatur jarak tanam supaya tanaman tumbuh lurus ke atas sehingga mempermudah pemanenan.

Suryawati menggunakan jarak tanam 10 cm x 10 cm. Ia memasang jaring di bagian atas rumah tanam. Pemasangan jaring bertujuan mengurangi paparan sinar matahari. Dengan begitu suhu udara menurun sehingga krisan terhindar dari kekeringan.

Suryawati menuturkan, keberadaan jaring dalam budi daya krisan menjadi hal wajib. Apalagi jika suhu udara di lokasi penanaman lebih dari 25°C. Kondisi itu kurang ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan krisan.

Jaring juga berfungsi menghalau sinar matahari yang terlalu terik. Suryawati menuturkan, intensitas cahaya yang ideal 60—70%. Serupa dengan budi daya krisan di dataran tinggi yang membutuhkan penyinaran pada fase vegetatif, perlakuan yang sama juga diberikan pada krisan di dataran rendah. Penyinaran bertujuan memperpanjang tangkai saat masa vegetatif.

Perbedaannya durasi penyinaran di dataran rendah membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan dataran tinggi. Penyinaran menggunakan lampu light emitting diode (LED) warna putih berdaya 75 watt. Pemasangan lampu setiap luasan 2 m². Tinggi lampu 1,5 m dari titik tumbuh tanaman.

Penyinaran dimulai sejak hari pertama penanaman hingga tinggi tanaman mencapai 50 cm. Lama penyinaran 5 jam per hari mulai pukul 22.00 hingga 03.00. Di dataran rendah pertumbuhan tinggi tanaman membutuhkan waktu yang lebih lama, yakni mencapai 60 hari.

Berbeda dengan di dataran tinggi, pada umur 30 hari tinggi tanaman mencapai 50 cm. Penyiraman tanaman dilakukan setiap hari, mulai hari pertama penanaman hingga tanaman berumur 14 hari. Selanjutnya penyiraman dilakukan 2 hari sekali.

Suryawati menyiram pada pukul 07.00. Pemupukan intensif pun dilakukan. Ia memberikan pupuk dasar berupa kotoran kambing saat pengolahan lahan. Dosis yang digunakan 300 ton per hektare. Artinya lahan 18 m² membutuhkan 540 kg kotoran kambing.

Suryawati juga menaburkan 0,45 kg Urea dan 1,8 kg NPK seimbang. Pemberian pupuk lanjutan dilakukan pada saat tanaman berumur 14 hari, 28 hari, 42 hari, dan 56 hari. Ia kembali menaburkan 0,027 kg Urea per tanaman.

Ada juga pupuk berupa kalium nitrat (KNO3 ) sebanyak 0,108 kg. Tujuannya merangsang pertumbuhan akar. Pada saat tanaman berumur 56 hari Suryawati menambahkan pupuk yang mengandung fosfor (SP36) sebanyak 0,054 kg untuk merangsang pembungaan.

Upaya yang dilakukan Suryawati terbukti membuahkan hasil. Krisan jenis spray dengan varietas Swarna kencana berbunga kuning merata. Perbedaannya saat tanaman ditanam di dataran tinggi bunga berwarna kuning kejinggaan.

Namun, bunga yang dihasilkan di dataran rendah juga terlihat segar dan indah. Adapun varietas Maruta menghasilkan bunga dengan warna jingga. Saat ditanam di dataran tinggi maruta berwarna merah pekat.

Keduanya terbukti adaptif. Hanya warna daun di dataran rendah cenderung lebih gelap. Daun terlihat hijau pekat kehitaman. Menurut Suryawati perbedaan warna tidak terlalu menjadi masalah karena permasalahan warna hanya soal selera masing-masing pehobi.Yang terpenting tanaman berhasil tumbuh dan berbunga.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Kementan Ungkap Strategi Komunikasi dan Promosi Produk Susu Organik

Trubus.id–Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin kerja sama dengan  Pemerintah Denmark dalam program...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img