Trubus.id— Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan supaya sukses membudidayakan anggur laut. Pembudidaya anggur laut di Bali, Kadek Lila Antara, S.Pi., M.P., mengatakan, sebaiknya kolam budidaya dekat laut. Selain itu pilih perairan yang belum tercemar berat karena memengaruhi kualitas air laut yang digunakan untuk menanam anggur laut.
Menurut peneliti anggur laut di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Utara, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Dr. Dasep Hasbullah, S.Pi., M.Si., salah satu kunci utama keberhasilan budidaya anggur laut yaitu lokasi tambak.
Dasep yang mempelopori budidaya anggur laut di tambak itu menuturkan, lokasi tambak sebaiknya terjangkau pasang surut air laut. Pasang surut memengaruhi salinitas air tambak. Anggur laut menghendaki salinitas 15—35 ppm.
Makro alga itu kerdil jika salinitas terlampau tinggi atau di atas 35 ppm. Salinitas kurang dari 15 ppm pun buah anggur laut pecah sehingga tidak layak jual.
Selain itu, menurut Dasep, jika pembudidaya ingin meraih laba lebih bisa menerapkan polikultur anggur laut dengan beragam komoditas. Komoditas seperti kerapu, nila salin, udang, dan bandeng amat memungkinkan dibudidayakan bersamaan dengan anggur laut.
“Kami sudah menguji dan terbukti berhasil,” kata doktor Perikanan alumnus Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan itu.
Dengan cara itu pembudidaya dapat memanen 2 komoditas di 1 tambak. Serangkaian teknik polikultur itu menjadi alternatif pilihan pembudidaya agar pengelolaan tambak lebih efektif dan efisisen.
Bahkan dengan sistem itu, memungkinkan bagi pembudidaya mengoptimalkan lahan agar hasil atau pendapatan menjadi lebih optimal. Beragam komoditas dan kaviar hijau amat memungkinkan dibudayakan berasamaan. Satu tambak bisa panen 2—3 komoditas.
