Cara panen dan mengolah magot.

Lima ayam berumur 2,5 bulan berebutan magot di dalam nampan. “Ayam saya sangat manyukai magot,” kata Urip. Sejak menetas satwa anggota famili Phasianidae itu hanya mengonsumsi magot. Ukuran magot menyesuaikan umur ayam. Warga Kota Depok, Jawa Barat, itu beternak larva black soldier fly (BSF) agar tidak membeli pakan pabrikan. Dengan begitu biaya pakan terpangkas.
Hampir setiap hari Urip memanen magot berumur sekitar 2 pekan. Cara memanen relatif sederhana. Ia memegang serok di tangan kanan dan saringan di tangan kiri. Serok digunakan untuk mengambil media pemeliharaan beserta magot yang lalu ditempatkan di atas saringan. Urip lantas menggoyang-goyangkan saringan. Tujuannya agar media tersaring dan tersisa magot di atas saringan.
Beragam olahan
Aminudi S.P. dan Pandudamai Insani Taufiq STP melakukan hal serupa. Mereka mengayak magot dan media sekaligus. “Panen lebih mudah jika media pembesaran kering sehingga magot dan kompos mudah terpisah,” kata Aminudi. Tiriskan media sampah organik agar kadar air berkurang. Cara lain masukkan magot secara berkala setiap 3—4 hari sekali tergantung tingkat kebasahan media.
Pemanenan dengan ayakan seperti yang dilakukan Urip dan Aminudi demi mendapatkan magot berwarna putih. Pemanenan magot berwarna gelap lebih mudah lantaran pupa menjauhi media pembesaran dan akhirnya berhenti bergerak. Peternak cukup mengumpulkan pupa yang berserakan. Magot siap panen pada hari ke-12 hingga ke-15 tergantung pemanfaatan.

Perusahaan produsen pupuk organik dari limbah magot, PT Bio Konversi Indonesia mendesain wadah pemeliharaan magot sedemikian rupa sehingga pupa terkumpul di satu tempat. Itu memudahkan pekerja memanen pupa. Nun di Kota Bogor, Jawa Barat, perusahaan produsen magot, PT Sahabat Tani Farm, menggunakan pemanenan kering dan basah untuk menuai magot putih.
Perusahaan yang berdiri pada awal 2018 itu tidak menambahkan air ke tempat budidaya larva Hermetia illucens jika suhu media sedalam 5 cm tidak lebih dari 36°C. Artinya saat itu pekerja memanen magot teknik kering. Kemudian pekerja meletakkan media beserta magot ke mesin khusus yang memisahkan media dan magot ke masing-masing wadah.
Namun jika suhu media di kedalamn 5 cm melebihi 36°C, maka pekerja menambahkan air ke media untuk menurunkan suhu. Jika itu terjadi maka pemanenan magot menggunakan sistem basah. Pekerja mengayak media beserta magot dalam kolam khusus. Menjelang pengeringan, pekerja kembali mencuci magot. “Pemanenan basah boros air karena dua kali pencucian,” kata Sales and Marketing PT Sahabat Tani Farm, Arif Wicaksono S.
Setelah pencucian kedua, magot produksi perusahaan itu dikeringkan menggunakan microwave. Magot kering salah satu produk utama PT Sahabat Tani Farm. Sementara Aminudi dan Pandudamai membekukan magot dalam freezer. Keduanya menjual magot beku ke Taman Mini Indonesia Indah sebagai pakan ikan hias air tawar.
Peternak magot di Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Mangontang Simanjuntak, beberapa kali mengolah magot menjadi pelet. Mangontang mengombinasikan larva BSF dengan bahan lain seperti dedak, jagung, dan bekatul. Periset magot di Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok, Jawa Barat, Dr. Melta Rini Fahmi, S.Pi, M.Si., membudidayakan magot tidak hanya mendapatkan magot. Media pertumbuhan berupa limbah organik bersalin rupa menjadi pupuk organik bernutrisi tinggi.
Produk samping

PT Bio Konversi Indonesia memproduksi pupuk organik cair dari hasil biokonversi magot. Perusahaan yang berlokasi di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, itu belum menjual magot dan turunannya. Alasannya, “Lebih banyak petani yang memerlukan pupuk daripada peternak yang membutuhkan pakan untuk ternaknya,” kata Direktur Utama PT Bio Konversi Indonesia, Isra Darma.
Menurut Isra media padat bekas magot dijadikan produk pembenah tanah. Anggota staf operasional produksi PT Bio Konversi Indonesia, Pandu, mengatakan bahwa cangkang bekas pupa berpotensi menjadi salah satu bahan kosmetik setelah ditepungkan. Arif mengatakan cangkang pupa juga mengandung kitosan yang kualitasnya lebih baik ketimbang udang dan lobster.
Kitosan bermutu prima bahan baku farmasi, sedangkan kitosan berkualitas rendah sebagai penjernih air. Jadi selain mendapatkan sumber protein alternatif, budidaya larva black

soldier fly makin menguntungkan karena produk samping magot pun bernilai ekomonis. Selain magot, peternak memperoleh kompos, kitosan, dan lingkungan pun bersih. (Riefza Vebriansyah)