Pasar dalam dan luar negeri menanti hasil produksi perikanan budidaya air tawar dan laut.
Bisnis perikanan pasti berkembang seiring makin bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Ikan salah satu alternatif sumber gizi yang murah dan mudah didapat. Selain itu kebutuhan ikan yang makin meningkat pada masa mendatang diikuti dengan berbagai keterbatasan budidaya seperti alih fungsi lahan perikanan. Permintaan konsumen sangat tinggi untuk hampir semua jenis ikan sebelum pandemi korona. Misal permintaan filet patin dan nila untuk pasar ekspor.
Saat ini beberapa perusahaan besar masih membutuhkan bahan baku kedua ikan itu. Sebetulnya produksi ikan konsumsi nasional belum memenuhi permintaan dalam negeri. Ikan konsumsi dan benihnya masih terserap pasar. Artinya ceruk pasar bisnis perikanan budidaya realtif besar. Jadi, prospek bisnis perikanan budidaya tetap bagus dan menguntungkan karena terjadi peningkatan permintaan pasar. Penurunan permintaan ikan di daerah tertentu pada awal pandemi korona.
Kebutuhuan pasar
Seiring waktu permintaan mulai meningkat meski belum seperti sebelum pandemi korona. Adanya sistem penjualan daring membantu penjualan ikan selama pandemi. Ternyata selera konsumen bervariasi sehingga diketahui jenis dan ukuran ikan yang diperlukan pasar. Nila dan lele merupakan ikan konsumsi yang prospek bisnisnya masih bagus pada 2021. Alasannya peminat kedua ikan itu masih tinggi terutama konsumen kalangan menengah ke bawah seperti warung makan tenda.
Alasan lainnya yakni sistem budidaya nila dan lele relatif mudah dan murah serta harga jualnya masih relatif bagus. Konsumen menyukai nila lantaran memiliki daging tanpa duri halus dan olahan beragam serta mudah beradaptasi dengan lingkungan budidaya. Rasio konversi pakan atau feed conversion ratio (FCR) nila sama dengan lele sekitar 1:1,2. Dengan kata lain diperlukan 1,2 kg pakan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan. FCR itu tergolong cukup ekonomis.
Ikan lain yang paling banyak diminati konsumen yaitu gurami, mas, dan bawal air tawar. Keunggulan membudidayakan gurami antara lain sistem tata niaganya yang bersegmen cukup baik dengan harga benih dan ikan ukuran konsumsi lebih tinggi daripada ikan budidaya lainnya. Permintaan ikan itu juga relatif stabil meski konsumen gurami golongan tertentu yang lebih banyak uang. Adapun bawal air tawar sebagai substitusi bawal laut yang serapan pasar ikan itu cukup tinggi.
Ikan konsumsi lain yang layak diperhitungkan meliputi patin, baung, dan jelawat. Ketiga ikan itu belum banyak dibudidayakan, tapi memiliki potensi pasar besar yang belum tergarap maksimal. Meski pasar patin masih lokal tertentu, kebutuhan ekspor filet patin cukup menjanjikan karena belum terpenuhi hingga kini. Baung juga mempunyai pasar lokal tertentu seperti patin. Namun, harga baung lebih tinggi dibandingkan dengan ikan konsumsi lain yang umum di pasaran.
Sementara jelawat mulai dilirik untuk ikan konsumsi yang bertekstur daging kenyal dan rasa berbeda dengan ikan konsumsi biasa. Beberapa komoditas laut seperti lobster, bawal, dan udang untuk air payau pun memiliki prospek bisnis bagus pada 2021. Kerapu merupakan komoditas laut berpotensi pasar besar yang belum tergarap maksimal. Harap mafhum tren bisnis kerapu merambah pasar lokal dan ekspor. Cara budidaya kerapu juga sudah begitu dikenal dan ditunjang dengan benih yang dapat diproduksi tanpa mengandalkan hasil tangkapan.
Atasi aral
Bahkan, beberapa jenis kerapu bernilai jual lebih tinggi dengan biaya produksi sama dengan jenis kerapu lainya. Itulah alasan kerapu layak dibudidayakan. Sebaiknya ketahui jenis dan ukuran ikan yang dibutuhkan pasar agar sukses menekuni bisnis perikanan budidaya. Selanjutnya kuasai pengetahuan budidaya ikan itu. Ketahui juga kebutuhan sarana yang diperlukan untuk menentukan kemampuan kapasitas produksi sesuai kebutuhan pasar.
Setelah itu tentukan segmen usaha yang dilakukan sesuai dengan kemampuan, keterampilan, pasar, dan produktivitas yang menguntungkan. Bagi pemula terlebih dahulu mengikuti tata niaga yang berlaku yakni memasarkan hasil panen. Namun, kita mesti memperhatikan dan selalu mengikuti tren kebutuhan pasar. Pasar produk terbentuk saat produksi terbentuk sesuai segmen usaha. Selanjutnya kita bisa melakukan 3 kegiatan sekaligus meliputi pembenihan, pembesaran, dan pemasaran.
Banyak aral yang mesti diatasi jika ingin menekuni bisnis perikanan seperti harga hasil produksi fluktuatif, kenaikan harga pakan, dan kurangnya pengetahuan membuat pakan alternatif pengganti pakan pabrikan. Solusinya pemasaran daring dengan penjualan langsung kepada konsumen dapat memotong rantai tata niaga sehingga harga bisa lebih tinggi. Menyiasati pakan pabrikan dengan penambahan bahan yang dapat meningkatkan kualitas sesuai kebutuhan ikan. Selain itu pembuatan pakan mandiri sebagai alternatif dan pemanfaatan bakteri positif pada media budidaya. Tantangan teratasi, keuntungan pun diraih. (Usni Arie, pemilik Diklat Bina Insan Perikanan Indonesia dan Training Center Pakan Mandiri serta penulis buku perikanan)