Trubus.id— Kopi gula aren menjadi minuman favorit bagi anak muda termasuk Dei Gratia. “Kopi gula aren memiliki cita rasa dan aroma yang pas dan nikmat,” ujar perempuan berusia 23 tahun itu.
Kopi gula aren menjadi salah satu minuman andalan di kafe-kafe kopi. Selain lezat juga menyehatkan. Peneliti di Aren Foundation, Dian Kusumanto M.Si, menjelaskan indeks glikemik (IG) gula aren 35, sedangkan gula pasir 90.
Melihat peluang dan keunggulan gula aren, Widi Prasetyo Eros S.E., dan tim memproduksi gula aren sejak Maret 2019. Produsen di Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, itu, kini memproduksi 60—100 ton gula aren saban bulan.
Sekitar 70% produk Widi berupa gula aren cair dan sisanya gula aren semut. “Permintaan konsumen kebanyakan dari gula cair karena cocok untuk kopi, teh, kue, dan minuman manis,” tutur Chief Executif Officer PT Wasagi Sakti Nusantara itu.
Konsumen produk Maharenga—nama merek dagang gula aren PT Wasagi Sakti Nusantara —itu meliputi hotel, restoran, dan kafe (horeka), serta retail. Pemasaran produk ke berbagai daerah seperti Semarang dan Surakarta (Jawa Tengah), Yogyakarta, Jakarta, Bogor (Jawa Barat), dan Sulawesi.
Harga jual produk gula cair Rp65.000 per kemasan 1 liter, Rp35.000 (500 ml), dan Rp27.500 (250 ml). Proses produksi gula cair itu di Desa Caringinkulon, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Anda dapat mengetahui lebih lanjut pembahasan bisnis keren gula aren di Majalah Trubus Edisi 644 Juli 2023.
Majalah Trubus Edisi 644 Juli 2023 mengupas tuntas terkait peluang bisnis gula aren baik ekspor maupun domestik. Dapatkan Majalah Trubus Edisi 644 Juli 2023 di Trubus Online Shop atau hubungi WhatsApp admin pemasaran Majalah Trubus.