Dua tahap ekstraksi untuk menghasilkan senyawa antikanker MD-fraction.
Pada pengujung September 2017 musim gugur mulai menghampiri Jepang. Suhu rata-rata 15—19°C. Namun, suhu di sebuah ruangan biocenter atau kumbung modern lokasi budidaya jamur maitake relatif hangat, yakni 28—32°C. Udara hangat itu berasal dari enam oven yang mengeringkan jamur maitake produksi Yukiguni Maitake Co., Ltd. Menurut Direct Marketing General Manager Yukiguni Maitake Co., Ltd., Yu Oichiai, perusahaan itu menjual jamur maitake dalam bentuk segar dan kering.
Kapasitas setiap oven, 200 kg jamur maitake segar. Pemanasan jamur tari—dalam bahasa Jepang maitake berarti tari—dalam suhu 85°C selama 4 jam atau hingga berkadar air maksimal 10%. Pengeringan menghasilkan rendemen 2,5%, dari 200 kg jamur maitake segar menjadi 5 kg jamur maitake kering. Pengemasan jamur maitake kering dalam plastik berbobot 20 g. Sebagian jamur diolah menjadi ekstrak yang disebut MD-fraction.
Berbeda
MD-fraction adalah senyawa dari jenis polisakarida betaglukan temuan Prof. Dr. Hiroaki Nanba, Ph.D., guru besar emeritus di Universitas Farmasi Kobe, Jepang. Menurut Prof. Nanba polisakarida betaglukan pada jamur maitake berbeda dengan polisakarida betaglukan yang ditemukan pada jamur berkhasiat lain seperti shiitake, lingzhi, dan kawaratake. “Ciri khas polisakarida betaglukan pada jamur maitake memiliki ikatan dengan residu glukosa pada atom ke-6,” ujar Prof. Nanba.
Oleh sebab itu, Prof. Nanba menyebutnya polisakarida beta-1,6 glukan dan memberinya nama MD-fraction. Senyawa itu juga hanya terdapat pada jamur maitake strain tertentu. Prof. Nanba pernah menguji 13 strain jamur maitake berbeda. Dari ke-13 strain itu hanya jamur maitake produksi Yukiguni yang dapat menghasilkan MD-fraction. Menurut Prof. Nanba MD-fraction itulah yang berperan sebagai antitumor dan antikanker.
Keampuhan MD-fraction membantu mengatasi kanker bahkan teruji secara klinis. Menurut Prof. Nanba MD-fraction mampu membantu mengatasi kanker dengan mengaktifkan sel T dan makrofag. Sel T adalah kelompok sel darah putih yang berperan utama pada kekebalan seluler. Adapun makrofag adalah sel pada jaringan yang berasal dari sel darah putih yang disebut monosit.
Monosit dan makrofag merupakan fagosit alias “pemangsa” patogen. Makrofag memangsa patogen serta merangsang limfosit dan sel imun lain untuk merespon patogen. MD-fraction juga mampu meningkatkan jumlah sel pembunuh alami atau yang dikenal dengan natural killer cells (NK cells). NK cells pertahanan pertama tubuh terhadap kanker. Sel itu menghancurkan sel-sel abnormal sebelum berubah menjadi kanker sekaligus menghambat tersebarnya sel kanker ke lokasi lain di tubuh.
Dua tahap
Menurut Kepala Departemen Riset dan Pengembangan Yukiguni Maitake, Co., Ltd., Akihiro Tanaka, Ph.D., untuk menghasilkan MD-fraction, Yukiguni melakukan dua tahap ekstraksi. Pada tahap pertama dilakukan ekstraksi menggunakan air panas. Ia merebus jamur maitake kering yang dihaluskan ke dalam air panas bersuhu 121°C selama 30 menit. Ekstraksi menggunakan air menjadi pilihan karena dapat menyarikan lebih banyak senyawa, seperti garam alkaloid, minyak atsiri, glikosida, tanin, dan gula.
Namun, air juga melarutkan gom, pati, protein, lendir, enzim, lilin, lemak, pektin, zat warna, dan asam organik, yang mungkin tidak diperlukan atau malah mengganggu hasil ekstraksi. Contohnya enzim. Jika terlarut dalam air maka akan terjadi reaksi enzimatis yang dapat menurunkan mutu ekstrak yang dihasilkan.
Setelah hasil ekstraksi air disaring, Yukiguni melakukan tahap ekstraksi lanjutan. Hasilnya ada material yang mengapung dalam larutan ekstraksi, yakni X-fraction. “Senyawa itu dipisahkan karena berperan sebagai penekan kekebalan tubuh, bertolak belakang dengan fungsi MD-fraction yang berperan meningkatkan kekebalan tubuh,” tuturnya. Larutan ekstrak yang tersisa itulah MD-fraction.
Yukiguni lalu melakukan pasteurisasi untuk memastikan tak ada kontaminasi patogen pada larutan MD-fraction. Selanjutnya larutan dikeringkan menjadi serbuk menggunakan teknik pengeringan semprot, yaitu dengan menyemprotkan larutan ekstrak ke dalam ruang yang telah dialiri udara panas. Rendemen untuk menghasilkan MD-fraction sangat rendah. “Untuk menghasilkan kaplet yang mengandung 50 mg MD-fraction perlu 200 kg maitake segar,” tutur Prof. Nanba. (Imam Wiguna)