Trubus.id-Produsen serbuk daun moringa di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa tengah, Ir. Ai Dudi Krisnadi, mengolah daun moringa segar menjadi serbuk berkualitas. Menurut Ai salah satu produk kategori produk berkualitas yakni tidak banyak nutrisi yang hilang akibat proses pengolahan.
“Kandungan nutrisi yang baik menjadi kunci,” ujar Ai. Harap mafhum apabila produk serbuk daun moringa yang dihasilkan oleh Ai bermutu prima. Musababnya konsumen menghendaki kandungan nutrisi yang baik. Ai mengolah ekstrak daun kelor menggunakan metode pengunci nutrisi moringa.
Tujuannya kandungan gizi tetap terjaga dengan baik. Ia berhasil mempertahankan 18 asam amino dari ekstrak daun moringa. Hal itu berkat pengolahan daun moringa dengan prosedur pengolahan yang ketat untuk menjaga kandungan nutrisi agar tidak hilang. Menurut Ai aspek utama membangun citra pasar moringa yakni dengan mempertahankan kandungan nutrisinya.
Berawal dari serbuk daun moringa bisa dijadikan berbagai macam produk turunan yang berkualitas. Misalnya untuk bahan makanan atau kosmetik. Maka dari itu kualitas nutrisi menjadi kunci utama. Beberapa penelitian yang mengulas penggunaan daun moringa sebagai bahan kosmetik dan perawatan tubuh semakin berkembang. Sebagai contoh penggunaan daun moringa sebagai perawatan rambut.
Hasty Martha Wijaya, Eka Setyaningrum, Rifda Naufa Lina, dan Heni Setyoningsih dari Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah, memanfaatkan ekstrak daun kelor untuk kosmetik. Peneliti melakukan uji efektifitas ekstrak daun kelor untuk menumbuhkan rambut pada kelinci jantan.
Hasty dan tim menggunakan ekstrak daun kelor dengan konsentrasi sebesar 5%, 10%, dan 20%. Peneliti menggunakan kelinci jantan galur New Zeland White (Oryctolagus cuniculus) berumur 4—5 bulan. Bobot badan sebesar 3—3,5 kg per ekor dan dalam keadaan sehat. Setiap kelompok negatif, kelompok positif, dan kelompok konsentrasi 5%, 10%, serta 20% diberikan perlakuan dengan cara mengoleskan sesuai uji yang dilakukan pada sample.
Peneliti melakukan pengukuran panjang rambut setiap 3 hari selama 18 hari. Mereka menggunakan jangka sorong dengan tingkat ketelitian 0,02 mm. Data yang dihasilkan dari uji Games-Howell menunjukkan bahwa uji efektivitas ekstrak daun kelor mampu mempengaruhi pertumbuhan rambut kelinci jantan. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kontrol negatif terhadap kelompok kontrol positif, konsentrasi 5%, konsentrasi 10%, dan konsentrasi 20% dengan niali p<0,05.
Pengukuran dilakukan mulai hari ke-6, 9, 12, 15, dan 18. Hal itu terjadi karena kontrol negatif hanya diberikan aquadest yang tidak memiliki khasiat sebagai penumbuh rambut. Sementara kontrol positif mengandung minoxidil 2%. Kandungan minoxidil 2% biasanya terdapat pada obat sintesis yang digunakan sebagai penumbuh rambut.
Untuk rambut
Obat sintesis itu digunakan secara topikal, khasiatnya untuk memperpendek fase tolagen, memperpanjang fase anagen, dan menambah folikel ukuran rambut. Sementara konsentrasi ekstrak daun kelor 5%, 10%, dan 20% mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan tanin. Ketiga senyawa itu berkhasiat sebagai penumbuh rambut.
Selanjutnya pada kontrol positif terdapat perbedaan yang signifikan dengan kontrol negatif dan konsentrasi 5%. Namun, tidak berbeda nyata terhadap konsentrasi 10% dan 20%. Berarti semakin tinggi konsentrasi daun kelor manfaatnya mendekati obat sintesis penumbuh rambut. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kelor konsentrasi 10% dan 20% pada hari ke-6 hingga hari ke-18 mampu mempercepat pertumbuhan rambut.
Hasty dan tim juga meneliti pengaruh ekstrak daun kelor terhadap kelebatan rambut kelinci jantan. Bobot rambut kelinci jantan yang diberikan ekstrak daun kelor 20% mendekati kontrol positif. Dibandingkan rambut kelinci jantan yang hanya diberikan ekstrak etanol dengan konsentrasi 5% dan 10%.
Bobot rambut kelinci jantan terberat terdapat pada kontrol positif yakni 0,493 gram. Angka itu mendekati bobot rambut kelinci jantan yang diberikan ekstrak daun kelor dengan konsentrasi 20%, yakni pada grafik mendekati 0,493 gram. Sementara bobot rambut kelinci jantan terkecil terdapat pada kelompok kontrol negatif, yakni 0,044 gram.
Kelompok konsentrasi 20% memiliki bobot rambut lebih tinggi karena terdapat senyawa tanin yang berperan sebagai penutrisi rambut. Tanin juga memiliki berbagai efek dalam sistem biologis. Sehingga menjadi pengkhelat ion logam potensial, agen pengendap protein, dan antioksidan biologis.
Kandungan flavonoid juga berperan dalam melebatkan rambut. Flavonoid mampu memperkuat dinding kapiler pada pembuluh darah folikel rambut. Sehingga dapat menambah volume rambut.