Puluhan juta rupiah per bulan dari kebun srikaya. Syaratnya hasilkan buah berkualitas dan produksi tinggi.
Gun Soetopo, pekebun di Pakem, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, menanam 400 pohon srikaya new varietas. Dari tanaman berumur 4 tahun setiap bulan Gun menuai 800 kg buah. Sebagian besar buah—65%—berbobot di atas 500 g. Fantastis! Menurut penangkar buah di Kota Demak, Provinsi Jawa Tengah, srikaya new varietas memang jenis unggul karena secara genetis mampu menghasilkan buah berbobot besar. Minimal 600 g, bahkan bisa mencapai 1,4 kg per buah. Gun lalu membagi buah ke dalam 3 kelas.
Buah berbobot 700 gram, mulus, dan bentuknya sempurna masuk kualitas A. Sementara kualitas B dan C masing-masing berbobot 500 dan 300 gram. Gun menjual new varietas kualitas A, B, dan C itu masing-masing seharga Rp50.000, Rp40.000, dan Rp30.000 per kg. Total jenderal pendapatan kotor pemilik Sabila Farm itu Rp30—juta per bulan dari new varietas.
Omzet jutaan rupiah juga masuk ke kantong Ali Wardhana. Pekebun di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, menuai 600 kg new varietas per bulan dari 400 pohon berumur 3 tahun. Sebanyak 80% dari total panen masuk kualitas A (ukuran seragam, mulus, manis, berbobot di atas 400 gram, dan bentuknya sempurna); sisanya B. Harga jual buah kualitas A Rp37.000 per kg, kualitas B Rp25.000. Total jenderal pendapatan kotor Ali Rp20-juta per bulan.
Para pekebun itu menuai puluhan juta rupiah karena mampu menghasilkan buah berkualitas tinggi dari pohon produktif. Untuk mencapai dua hal itu mereka memegang dua kunci utama budidaya new varietas: cukupi kebutuhan nutrisi dan lakukan pemangkasan. “Pemberian nutrisi membuat tanaman tumbuh subur. Hasil akhirnya bobot buah yang dipanen optimal,” kata Ali Wardhana. Pemangkasan wajib karena memacu produksi buah.
Penangkar buah di Bogor, Jawa Barat, Eddy Soesanto, setiap hasil pangkas segera disusul dengan munculnya tunas baru beserta calon bunga. Gun dan Ali memulai budidaya intensif sejak persiapan tanam hingga buah siap panen (lihat ilustrasi). Hasilnya tanaman yang produktif, buah berkualitas, harga mahal, yang ujungnya memberi pendapatan jutaan rupiah. (Andari Titisari/Peliput: Bondan Setyawan dan Riefza Vebriansyah)
