Trubus.id — Kelapa merupakan tanaman socio tropical crops. Maksudnya, semua bagian tanaman dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Selain itu, kelapa disebut juga tree of life yang bermakna menjadi sumber kehidupan bagi manusia. Salah satu kelapa yang saat ini diminati adalah kelapa hibrida.
Mengapa banyak diminati? Kelapa hibrida merupakan persilangan antara dua tipe kelapa yang berbeda secara genotipe atau antarvarietas/kultivar kelapa berbeda secara genetis dari tipe kelapa yang sama.
Tujuan perakitan kelapa hibrida adalah untuk mendapatkan kelapa yang unggul. Kelebihan kelapa hibrida antara lain berbuah cepat (berbunga lebih awal), potensi berbuah lebih tinggi dari kelapa dalam, ketinggian pohon sedang (lebih pendek dari kelapa dalam), serta daging buah tebal dan kandungan minyak tinggi.
Saat ini luas pertanaman kelapa hibrida di Indonesia mencapai 91.974 hektare dengan produksi 93.914 ton, yang didominasi oleh perkebunan rakyat (87%). Hampir di setiap daerah di Indonesia terdapat kelapa hibrida. Provinsi terluas areal kelapa hibrida adalah Provinsi Riau.
Untuk menghasilkan benih kelapa hibrida dapat diperoleh melalui dua cara. Pertama, hibridisasi alamiah (natural pollination). Pada hibridisasi alamiah, buah kelapa hibrida yang diperoleh karena terjadinya penyerbukan silang secara alami tanpa bantuan manusia. Cara ini dilaksanakan dengan membangun kebun-kebun induk penghasil kelapa hibrida.
Kedua, hibridisasi buatan (artificial pollination). Pada hibridisasi buatan, buah kelapa hibrida diperoleh karena sengaja dilakukan penyerbukan silang oleh manusia. Dibutuhkan teknis pemrosesan polen dari tetua kelapa jantan, yang dilakukan dengan baik agar diperoleh polen dengan viabilitas minimal di atas 40%.
Selain itu, polen disimpan dalam lemari pendingin agar mutu tetap terjamin sampai tiba saatnya hibridisasi dilaksanakan.