Trubus.id—Kalimantan Barat salah satu eksportir durian dalam bentuk pasta ke Tiongkok. Salah satu volume ekspor dalam bentuk pasta terbanyak pada Agustus 2021 sebanyak 26,5 ton dengan nilai Rp1,8 miliar.
Menurut pengusaha durian kupas sekaligus eksportir durian di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Edy Hartono, sejatinya pasar Tiongkok amat besar. Namun, permintaan terbesar dalam bentuk durian kupasan beku yang jumlahnya hingga 500 ton per hari.
Ia menuturkan dari segi mutu, durian-durian dari Kalimantan Barat sudah memenuhi standar yang diinginkan Tiongkok yakni bercita rasa manis dan berdaging tebal. Menurut Edy bahkan dari segi mutu sudah melebihi standar yang diinginkan konsumen Tiongkok.
“Untuk ekspor langsung ke Tiongkok masih dalam proses perizinan,” katanya.
Selain perizinan Edy pun masih berupaya untuk memenuhi permintaan dalam bentuk durian kupas beku dari sisi kuota. Harap mafhum Tiongkok memang memandang durian dari sisi industri sehingga meminta pasokan atau volume besar. Kian terbukanya pasar ekspor durian ke Tiongkok memang meningkatkan pendapatan petani.
Menurut Direktur Buah dan Florikultura, Kementerian Pertanian, Dr. Liferdi Lukman, S.P., M.Si. potensi serapan pasar durian global atau ekspor memang amat besar. Liferdi mengutip data dari Food and Agriculture Organization (FAO), pada tahun 2022 perdagangan durian di seluruh dunia mencapai Rp53 triliun.
Nilai itu masih berpotensi meningkat karena baru menjangkau 30% konsumen di negara dengan pasar peminat durian terbesar dunia saat ini yakni Tiongkok.
Sayangnya, durian asal Indonesia belum bisa ekspor secara langsung ke Negeri Tirai Bambu itu. Pasalnya durian asal Indonesia mesti singgah terlebih dahulu di Malaysia dan Thailand. Meskipun demikian devisa tetap jatuh juga ke dalam negeri.
Edy menambahkan kendala lain jika ingin mengisi ceruk pasar ekspor mesti memiliki sertifikasi kebun. “Durian di Kalimantan Barat kebanyakan berasal dari hutan atau belum dari hasil budidaya intensif kebun, adapun lembaga untuk sertifikasi kebun baru di Sulawesi Tengah,” kata pemilik Pondok Ale-ale itu.
Meskipun demikian Edy tetap optimis untuk mengisi ceruk pasar ekspor Tiongkok. Jika semua aral itu bisa teratasi, bisnis ekspor durian kian langgeng.