Trubus.id— Pemberian ramuan jamu berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan ternak. Selain itu, keunggulan lain pemberian herbal itu tak memberikan efek samping pada ayam. Pasalnya pemberian jamu mudah diterapkan oleh peternak.
Nur Prabewi S.Pt, M.P., dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Magelang, Jawa Tengah, dan Junaidi dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Kalimantan Timur, meriset kombinasi beragam herbal seperti bawang putih, kencur, jahe, lempuyang, temuireng, temulawak, dan kunyit.
Bahan lain seperti lengkuas, kayu manis, daun papaya, daging lidah buaya, sambilata, mengkudu, dan daun sirih. Para periset memfermentasikan semua bahan itu dengan effective microorganism 4 (EM4) dan tetes tebu selama 4 hari dan 6 hari (lihat boks: Meracik Jamu)
Nur Prabewi dan Junaedi menyaring hasil fermentasi dan mencampurkannya dengan air minum ayam. Periset memberikan pakan berkomposisi yang sama yaitu BR-1, bekatul, jagung kuning giling, dan tepung ikan.
Hasilnya pertambahan bobot ayam joper pada perlakuan pemberian air minum yang dicampur herbal terfermentasi selama 4 hari (PH 2) mencapai 80 gram per ekor per pekan. Bandingkan dengan kontrol atau pemberian air minum tanpa herbal (PH 0) yang hanya 68,1 gram per ekor per pekan.
Pada perhitungan bobot hidup umur panen, perlakuan PH2 mencapai 761,8 gram per ekor. Perlakuan PH1 mencapai 701,9 gram per ekor. Sementara PH0 hanya 651,1 gram per ekor. Penyerapan pakan pada ayam joper yang diberi perlakuan PH2 juga terbukti paling efisien. Angka feed conversi ratio (FCR) 3.
Artinya perlu 3 kg pakan untuk menghasilkan 1 kg daging. Perlakuan pemberian air minum yang dicampur herbal terfermentasi selama 6 hari (PH1) memiliki angka FCR 3,2. Bandingkan dengan kontrol atau perlakuan PH0 yang memiliki angka mencapai FCR 3,4.
Menurut guru besar di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Sumiati, M.Sc., menuturkan, penelitian mengenai pemberian jamu pada ternak perlu mengkaji juga zat bioaktif yang terdapat pada herbal baik dari segi jenis dan jumlah.
Dari segi bahan-bahan yang digunakan juga harus ditambahkan asal tanaman dan umur panen tanaman. “Jika peternak menggunakan tanaman dari daerah dan umur panen yang berbeda dengen peneliti, hasilnya bisa berbeda pula,” tutur Sumiyati.
Meramu Jamu untuk Ayam Joper
- Umbi bawang putih Allium sativum 125 gram
- Rimpang kencur Kaempferia galanga 125 gram
- Rimpang jahe Zingiber officinale 62,5 gram
- Rimpang lempuyang Zingiber zerumber 62,5 gram
- Rimpang temuhitam Curcuma aeruginusa 62,5 gram
- Rimpang temulawak Curcuma xanthorriza 62,5 gram
- Rimpang kunyit Curcuma domestica 62,5 gram
- Rimpang lengkuas Alpinia galanga 30 gram
- Kulit kayumanis Cinnamomum verum 30 gram
- Daun pepaya Carica papaya 62,5 gram
- Daging lidah buaya Aloe vera 62,5 gram
- Daun sambiloto Andrographis paniculata 62,5 gram
- Buah mengkudu Morinda citrifolia 62,5 gram
- Daun sirih Piper betle 62,5 gram
Cara olah :
- Cuci bersih semua bahan, tumbuk hingga halus, dan peras untuk mengambil sarinya.
- Campurkan air perasan itu dengan lima liter air bersih, 125 cc EM4, dan 62,5 cc tetes tebu lalu tutup rapat.
- Sembari menunggu proses fermentasi selama 6 hari, aduk larutan itu setiap hari untuk mengeluarkan gas. 4.
- Fermentasi selesai yang ditandai dengan aroma harum pada larutan, jamu siap diminumkan.
Konsumsi: Campurkan jamu itu dengan air minum dosis satu liter air minum plus 40 cc larutan itu. Berikan jamu itu pada ayam joper 4 hari sekali pada sore hari. (***)