Nyeri akibat radang tulang belakang teratasi dengan herbal berbahan air kelapa.

Nunung Nur Imam menduga masuk angin atau ketegangan otot biasa ketika merasa pegal di leher, tengkuk, dan punggung bagian atas. Pedagang barang antik dan ukiran kayu di Bekonang, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, itu memang sering bepergian antarprovinsi untuk mengantar barang dagangan ke pelanggan di Yogyakarta atau Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Nunung menempuh perjalanan jauh itu dengan sepeda motor.
Oleh karena itulah Nunung menganggap rasa pegal pada beberapa bagian tubuh akibat kelelahan. “Setelah istirahat atau diurut langsung sembuh,” ujarnya. Pagi pada awal 2008, Nunung kembali merasakan kaku di bagian leher sehingga sulit menoleh. Ia memaksa menoleh, muncul rasa nyeri luar biasa bercampur panas hingga ke bagian punggung bagian atas. Rasa kaku itu terjadi terutama saat bangun tidur.
Radang tulang
Setelah seminggu menahan rasa nyeri di leher dan sekitarnya, Nunung Nur Imam akhirnya menyerah. “Semakin lama rasa sakit makin mendera, bahkan merambat hingga ke dada bagian atas. Gerakan tubuh juga semakin terbatas lantaran tidak bisa mengubah posisi dengan cepat,” ujar ayah 2 anak itu. Ia merasa semakin ringkih karena benturan saat melewati jalan berlubang pun membuat bagian dada ke atas seperti tersengat listrik.

Itu yang menyebabkan Nunung takut memacu kendaraan dengan cepat dan sangat hati-hati melewati jalan berlubang. Ia pun memeriksakan penyakitnya ke dokter spesialis ortopedi pada sebuah rumah sakit di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Setelah melewati pemeriksaan rontgen dan uji laboratorium, dokter mengdiagnosis Nunung menderita ankylosing spondylitis atau radang sendi.
Penyakit itu sebuah inflamasi atau radang kronis pada tulang belakang. Penyebabnya mengerasnya jaringan “bantalan” antartulang. Menurut dokter spesialis ortopedi di Rumahsakit dr Soeharso, Surakarta, Dr dr Respati Suryanto Dradjat, SpOT (K), ankylosing spondylitis adalah suatu bentuk peradangan kronis dari tulang belakang dan sendi-sendi tulang sacroiliac atau sacroiliac joints.
Sacroiliac joints berlokasi di belakang bawah tulang kelangkang, yaitu tulang di atas tulang ekor bertemu tulang-tulang yang berada di kedua sisi dari pantat atas. “Peradangan kronis pada area itu menyebabkan nyeri dan kekakuan dalam dan sekitar tulang belakang. Dengan berjalannya waktu, peradangan tulang belakang dapat menyebabkan penyatuan tulang sepenuhnya. Penyakit itu menjurus pada kehilangan mobilitas dari tulang belakang,” ujar Respati.

Respati mengatakan, penyebab radang tulang belakang itu sampai saat ini belum terlalu jelas, tetapi dapat berasal dari faktor genetik dan dari infeksi bakteri. Gejala timbul tiba-tiba, dapat berupa nyeri atau kekakuan pada tulang belakang. Yang pertama kali merasakan nyeri biasanya daerah sendi panggul kemudian menjalar ke atas, berturut-turut ke daerah tulang punggung bawah, daerah tulang punggung atas, dan daerah tulang leher.
Air kelapa
Dokter yang mendiagnosis radang tulang mengungkapkan fakta yang membuatnya khawatir yaitu sampai saat ini belum ditemukan obat untuk mengatasi penyakit itu. Selama ini pengobatan secara medis masih terbatas pada tindakan terapi dan obat pengurang rasa nyeri di bagian yang mengalami gangguan. Obat-obatan itulah yang akhirnya diresepkan oleh dokter kepada Nunung dan saran supaya rajin berenang untuk mengurangi rasa kaku.
Ia patuh pada nasihat dokter. Kesehatan lelaki berkaca mata itu sempat membaik. Rasa sakit mulai berkurang dan aktivitasnya berangsur kembali normal. Ternyata itu hanya sementara. Saat obat habis, rasa nyeri kembali menyerang. Nunung pun berpikir bahwa kondisi itu membuatnya tergantung pada obat-obatan medis. Nunung Nur Imam khawatir muncul efek samping pada organ-organ lainnya.
Itulah sebabnya dua bulan setelah mengonsumsi pereda rasa sakit, ia memutuskan berhenti mengomsumsi obat kimia dan beralih pada pengobatan herbal. Secercah harapan kesembuhan datang saat adiknya membawa sebotol suplemen kesehatan. Suplemen itu berbahan dasar air kelapa yang diperkaya probiotik. “Saya segera mengonsumsi herbal itu setelah melihat di kemasannya tertulis fungsi antiinflamasi atau antiperadangan,” ujar Nunung.
Ia mengonsumsi herbal berwujud cairan kental itu 3 kali sehari dengan takaran 2 sendok makan. Citarasanya masam sehingga ia mencampur dengan sari buah, madu, atau mengencerkan dengan segelas air minum. Sebulan kemudian, alumnus Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada itu merasakan perbaikan kondisi kesehatan. “Rasa nyeri berkurang dan leher mulai dapat menengok dengan gerakan perlahan.” ujarnya semringah.

Selain itu ia tetap berenang karena terbukti memelihara elastisitas gerakan tubuh. Tepat 6 bulan sejak awal mengonsumsi herbal, kondisi kesehatan Nunung membaik dengan pesat. Bagian leher dan sekitarnya sudah tidak terasa nyeri lagi. Setiap bangun tidur, Nunung tidak lagi merasakan nyeri. Ia terus mengonsumsi sampai saat ini dengan frekuensi sekali sehari untuk menjaga kesegaran tubuh.
Pereda sakit
Menurut dokter penganjur herbal di Bintaro, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dr Prapti Utami, khasiat antiinflamasi pada air kelapa secara ilmiah banyak diteliti dan empiris sudah dirasakan oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Tanpa disadari, tubuh sejatinya kerap kali mengalami masalah inflamasi.
“Dengan mengonsumsi air kelapa, terutama yang hijau maka akan terhindar dari masalah radang yang menyerang organ internal dalam tubuh. Salah satunya adalah radang tulang,” ujar Prapti. Ia mengatakan ankylosing spondylitis berbahaya lantaran bantalan tulang belakang berisi simpul-simpul saraf, termasuk saraf motorik pengatur gerakan manusia.
Peran air kelapa sangat bagus untuk memelihara fungsi saraf itu. “Asam amino yang ada di dalam air kelapa yang berperan member nutrisi jaringan saraf,” kata dokter almunus Universitas Diponegoro itu. Namun, ia menyarankan penggunaan air kelapa diimbangi dengan pengaturan pola makan yang sehat dan penggunaan herbal lain untuk memaksimalkan khasiatnya. (Muhammad Hernawan Nugroho)