Trubus.id— Penyebab asam urat antara lain penganan jeroan seperti hati, otak, ampela, babat, dan usus dari unggas maupun ruminansia. Penyebab lain asam urat adalah emping, kacang-kacangan, udang, kangkung, dan bayam.
Menurut herbalis di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Yayuk Ambarwulan, asam urat sebetulnya tanpa diobati bisa normal sendiri. Syaratnya hindari penyebab dan pencetus asam urat.
Selain menjaga pola makan, ada baiknya juga mengonsumsi herbal yang berfaedah mengendalikan asam urat. Salah satu herbal yang berpotensi menurunkan kadar asam urat adalah daun sungkai (Peronema canescens).
Itu terbukti pada penelitian Madyawati dan rekan. Dalam penelitian itu ia meneliti ekstrak etanol daun sungkai pada mencit putih jantan secara in vivo. Madyawati membagi hewan uji menjadi 5 kelompok.
Hewan uji yang ia gunakan 45 ekor mencit, dibagi menjadi 5 kelompok dan dilakukan 3 kali pengulangan. Masing-masing ulangan menggunakan tiga ekor mencit. Sebelum pengujian, doktor Kimia alumnus Universitas Padjadjaran itu mengecek kadar asam urat hewan uji.
Adapun kadar asam urat normal pada mencit adalah 0,5–1,4 mg/dl. Namun, setelah induksi kalsium oksonat, kadar asam urat hewan uji melambung menjadi 1,7—3 mg/dl atau positif asam urat.
Periset itu lantas memberikan ekstrak daun sungkai untuk kelompok P1, P2, dan P3. Hasil penelitian menunjukkan dosis terbaik yaitu 500 mg dengan penurunan 38,66%. Menurut Madyawati senyawa yang berperan menurunkan asam urat mencit adalah flavonoid.
Senyawa bioaktif lain yang juga memiliki aktivitas antihiperurisemia ialah alkaloid. Senyawa itu menghambat aktivitas enzim xantin oksidase (XO) sehingga mencegah sintesis asam urat.
Kolkisin merupakan salah satu senyawa golongan alkaloid yang bersifat antihiperurisemia. Senyawa kolkisin berperan menghambat kemotaksis sel radang dalam penyembuhan pada radang akibat adanya konsentrasi asam urat yang berlebih dalam darah.
