Trubus.id—Indonesia memiliki ragam durian lokal yang tak kalah enak. Salah satunya durian kawe dari Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Pohon durian kawe berumur 70 tahun menghasilkan sekitar 450 buah per tahun. Bobot kawe rata-rata 2,8 kg per buah. Bentuk buah cenderung bulat.
Ahli durian dari Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M. Si., menuturkan, durian kawe memiliki daging buah tebal. Cita rasanya manis, legit, dan lengket. “Setelah ditelan kawe meninggalkan rasa serupa pir,” kata Amin.
Kawe akronim dari Kang Wanto, pemilik pohon. Menurut pengepul durian di Batang, Yanu Andria Sucianto, S.P., kualitas kawe mumpuni lantaran tanaman mendapat perawatan optimal. Ia menuturkan, selain faktor genetika, kualitas durian juga dipengaruhi perawatan tanaman.
Oleh karena itu, Wanto bersama Yanu pun memastikan pohon kawe mendapat nutrisi yang cukup. Ia menaburkan 35 kg kotoran kambing fermentasi setiap tahun, tepatnya begitu selesai panen. Yanu juga memberikan 5 kg NPK seimbang dengan perbandingan 16:16:16. Waktu pemupukan 4 bulan sebelum pohon berbunga.
Yanu juga melakukan pemangkasan untuk membuang tunas air, ranting yang terlalu padat, dan tunas-tunas rusak. Hasilnya pohon senantiasa sehat. Masa panen kawe berlangsung pada Januari—Februari.
Kawe menjadi incaran penggemar durian usai meraih gelar juara. Yanu menjual kawe seharga Rp75.000—Rp150.000 per buah di Kabupaten Batang. Adapun untuk pasar Jakarta Rp50.000 per kg.
