Monday, March 3, 2025

Serangan Cendawan Membuat Petani Kentang Rugi Ratusan Juta

Rekomendasi

Trubus.id—Muhammad Khudori justru bersedih setelah panen kentang. Musababnya ia hanya memanen 1 ton kentang per hektare (ha). Lazimnya petani kentang di Desa Barusuda, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, itu menuai 25 ton per ha.

Khudori pun merugi Rp100 juta per ha. Saat itu, pada April—Mei 2022 kebun kentang yang gagal panen mencapai 4 ha sehingga total kerugian Rp400 juta. Kerugian itu akibat serangan cendawan patogen.

Hujan berturut-turut selama sepekan membuat kondisi tanah basah dan lembap. Spora cendawan patogen yang terbawa angin pun menempel pada daun kentang yang basah lalu berkembang biak.

Cirinya kehadiran miselium atau hifa cendawan berwarna putih yang menyebabkan layu pada daun. Hanya dalam waktu semalam, patogen itu merusak hampir seluruh populasi kentang milik Khudori.

Apalagi lokasi kebun kentang di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (m dpl) dengan curah hujan tinggi sangat kondusif bagi cendawan patogen untuk berkembang biak.

Lahan kentang di dataran tinggi berkorelasi dengan suhu rendah dan kelembapan tinggi sehingga menjadi habitat ideal bagi cendawan seperti Phytophthora sp. dan Fusarium sp.

Setelah kerugian itu, “Saya selalu melakukan tindakan preventif pada lahan untuk mencegah datangnya hama penyakit,” kata petani kentang sejak 1997 itu. Ia juga menanam varietas tahan Phytophthora infestans seperti Medians, AR 08, dan Granola.

Mantan Ketua Koperasi Penangkar Benih Kentang (KPBK) itu rutin menyemprotkan fungisida berbahan aktif propamocarb hidroklorida dengan dosis 500 ml/ha dan klorotalonil dengan dosis 200 g/ha sejak tanaman berumur 15 hari setelah tanam (hst) hingga umur 90 hst.

Aplikasi fungisida dilakukan rutin selama 3—4 hari sekali. Agar lebih maksimal, kini Direktur Utama PT Horti Agro Makro itu menggunakan pengendalian hayati seperti Trichoderma sp. dan pupuk organik biosaka.

Meskipun demikian, penggunaan bahan kimia aktif seperti fungisida masih menjadi senjata utama untuk menghalau panyakit kentang. Pengendalian hayati dan kimia serta perawatan dan persiapan yang baik mengurangi serangan hawar daun di kebun Khudori.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Daya Tarik Padi Jarwo

Hamparan sawah untuk budidaya padi jajar legowo menjadi daya tarik wisatawan. Trubus.id-“Mulyaharja ini surga tersisa di Kota Bogor.” Muhammad Khoerudin...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img