Sunday, February 9, 2025

Seteru Batu Empedu

Rekomendasi
- Advertisement -

Ramuan kejibeling atasi batu empedu.

Kejibeling membantu menormalkan fungsi sel.
Kejibeling membantu menormalkan fungsi sel.

Melati—yang bersangkutan enggan namanya disebutkan—harus menahan sakit saat orang-orang tengah terlelap. Pertengahan April 2016 pukul 01.00 tengah malam itu ia merasakan perut melilit, punggung terasa panas, sesak napas hingga keluar keringat dingin. Lantaran suami sedang dinas ke luar kota, tetangga membawa Melati ke instalasi gawat darurat (IGD) rumahsakit terdekat di Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Dokter mendiagnosis penyakit lambung dan meresepkan beberapa penawar untuk meredakan sakit. Melati rutin mengonsumsi obat dokter sehari tiga kali. Meski disiplin mengonsumsi obat, keluhan Melati tak juga hilang. Ketika kambuh, perut melilit, muntah, hingga keluar keringat dingin. Jika kambuh ia hanya bisa berbaring di tempat tidur. Hampir setiap hari ia tersiksa hingga bobot badannya semula 53 kg turun menjadi 42 kg dalam tiga bulan.

Konsumsi herbal
Akibat sakitnya itu pada awal Mei 2016 Melati harus menjalani opname di rumahsakit selama sepekan. Untuk memastikan penyakit, dokter menyarankan Melati menjalani pemeriksaan ultrasonografi (USG). Hasilnya di luar dugaan. “Terdapat empat batu berukuran sekitar 5 mm di kantung empedu,” ungkapnya. Dokter juga menyebutkan jika pankreas Melati meradang.

Untuk mengatasi masalah itu, dokter menyarankannya melakukan operasi pengangkatan empedu. Menurut Prof dr Nyoman Kertia SpPD dari Rumahakit Sardjito, Yogyakarta, batu empedu muncul karena jumlah kolesterol, pigmen bilirubin, dan garam kalsium yang berlebih. Akibatnya terjadi pengkristalan lalu membentuk batu. Endapan kolesterol dalam kantung empedu berasal dari konsumsi makanan berlemak tinggi dan rendah serat.

Konsumsi makanan berlemak berlebihan memicu munculnya batu empedu.
Konsumsi makanan berlemak berlebihan memicu munculnya batu empedu.

Perempuan berusia 30 tahun itu memang gemar mengonsumsi makanan berlemak, jeroan, dan gorengan. Namun, semenjak terdeteksi batu empedu ibu dua anak itu menjaga pola makan. Ia menghindari makanan berlemak, memperbanyak konsumsi buah serta sayur. Nyoman menjelaskan terbentuknya batu di dalam empedu menyebabkan aliran empedu tersumbat sehingga mengganggu fungsi lambung.

Oleh karena itu gejala batu empedu hampir mirip penyakit mag, yakni rasa nyeri di perut yang menjalar hingga ke punggung. Selain itu gejala lain adalah perut kembung, mual, dan muntah. Melati mengabaikan saran dokter untuk menjalani operasi pengangkatan empedu. Sulung dari tiga bersaudara itu memilih untuk konsumsi herbal setelah berkonsultasi dengan seorang herbalis.

Sebelum makan
Atas saran herbalis Melati merebus campuran herbal antara lain daun kejibeling Strobilanthes crispus, daun tapakliman Elephantopus scaber, dan bidara upas Merremia mammosa. Dari beragam herbal itu daun kejibeling dan bidaraupas paling mendominasi. Melati merebus satu saset serbuk herbal dalam 600 mililiter air. Setelah mendidih, ia mematikan kompor lalu menghilangkan uap panasnya.

Rebusan itu kemudian ia saring untuk memisahkan endapannya. Satu porsi rebusan itu dibagi menjadi tiga untuk diminum pagi, siang, dan malam. “Konsumsinya satu jam sebelum makan,” kata Melati. Untuk mempercepat kesembuhannya, Melati menghindari gorengan, jeroan, makanan asal hewan berkaki empat dan turunannya. Pascakonsumsi herbal kondisi Melati belum mengalami perubahan signifikan.

Ramuan kejibeling dikonsumsi sebelum makan.
Ramuan kejibeling dikonsumsi sebelum makan.

Bahkan, tepat sebulan setelah konsumsi herbal Melati mengalami kesakitan yang luar biasa. “Selama empat hari berturut-turut perut terasa sakit, badan panas dingin, air seni dan feses berwarna lebih pekat,” tuturnya. Meski begitu Melati masih rutin mengonsumsi ramuan itu. Sebab, itu pertanda herbal mulai bekerja. Terbukti, setelah mengalami masa itu Melati sama sekali tidak merasakan keluhan seperti biasanya.

Hingga kini, dua bulan sejak rutin mengonsumsi herbal, semua keluhan berkaitan dengan batu empedu seperti perut melilit, kembung, dan perih hilang. Melati memang belum melakukan tes ultrasonografi untuk memastikan kondisi batu di kantung empedu. Ia berencana melakukan ultrasonografi pada November 2016.

Membaiknya kondisi Melati lantaran masing-masing herbal saling bersinergi bekerja. Bidaraupas misalnya, bekerja dalam melarutkan garam-garam kompleks yang membentuk batu empedu. Bidaraupas juga bersifat analgesik atau mengurangi rasa sakit. Daun kejibeling bersifat diuretik alias peluruh urine sekaligus pencahar. Selain itu kejibeling juga tinggi kalium yang membantu menormalkan fungsi sel. Daun tapak liman mengandung senyawa penurun panas, antibiotik, antiradang, mengatasi bengkak, dan penetral racun.

Pulasari mengandung tanin, kumarin dan alkaloid yang berfungsi sebagai pencegah perdarahan, antibiotik, dan antipiretik. Meski kondisi Melati pulih ibu dua anak itu tetap rutin mengonsumsi herbal. Riset membuktikan daun tapak liman memiliki efek diuretik. Sulastri dari Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta menguji Elephantopus scaber itu secara praklinis di laboratorium.

Full.pdfPeriset menggunakan 25 tikus putih jantan sebagai hewan uji. Ia membagi sampel dalam lima kelompok perlakuan. Kelompok pertama perlakuan suspensi furosemid dosis 21,6 mg per kilogram bobot tubuh. Kelompok kedua suspensi PVP 5 % dosis 2,5 ml per 200 gram bobot tubuh. Kelompok kedua sebagai kontrol negatif.

Hasil penelitian membuktikan daun tapak liman bersifat diuretik. Perlakuan terbaik pada ekstrak etanol daun tapak liman dosis 0,62 g per kg bobot tubuh dengan daya diuretik 65,04%. Sementara ekstrak etanol daun tapak liman dosis 0,93 g berdaya diuretik 51,46%. Konsumsi beragam herbal itu menuntaskan penderitaan Melati akibat batu empedu. (Desi Sayyidati Rahimah)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Sukses Rehabilitasi Kakao: Suwardi Tingkatkan Panen hingga 200%

Trubus.id–Tanaman kakao milik pekebun di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, Suwardi tumbuh subur dan berbatang kekar. Ia mengganti...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img